Pengakuan Bos Persebaya, Baru Kali Ini Liga 1 Sesuai Jalur

Titik Kumpul – Chief Executive Officer (CEO) Persebaya, Azrul Ananda, meyakinkan klub kebanggaan Arek-Arek Suroboyo untuk bersama-sama menggalakkan kompetisi kasta tertinggi sepak bola nasional dengan perubahan dan pembaruan untuk kompetisi Ligue 1 musim 2024/2025. Itu berkelas dan terbang tinggi.

“Saya sudah tujuh tahun mengembangkan Persebaya dan pertama kali saya melihat kompetisi Liga Indonesia sudah berjalan sesuai rencana. Kalau dulu banyak janji akan ada perbaikan di liga, tapi tidak ada satupun yang terkabul, sekarang di bawah Pak Eric, sebagai pengendali PSSI, saya bisa mengultimatum operator untuk melakukan banyak perubahan,” kata Azrul Ananda.

Dan perubahan musim ini, yang mencakup daftar jadwal pertandingan yang lebih ketat, perizinan yang lebih mudah, wasit yang lebih adil, dan penggunaan VAR, merupakan langkah awal menuju perubahan yang baik, asalkan seluruh pemangku kepentingan di Ligue 1 bersedia menerapkannya dengan sepenuh hati. .

Yang pasti Persebaia optimistis dengan perubahan yang akan terjadi. Klub itu ibarat perusahaan. Jadi kalau perencanaannya matang dan izinnya jelas, kita sebagai manajer bisa menjalankan klub seprofesional mungkin, lanjutnya.

Kompetisi Ligue 1 dimulai akhir pekan ini dengan sembilan pertandingan. Sebanyak 18 tim akan berlaga di Liga 1 2024/2025, dengan tiga klub PSBS Biak, Malut United, dan Semen Padang promosi.  Persebaya akan melakoni laga perdananya pada Minggu 11 Agustus 2024 melawan PSS Slayman di Kelora Bung Domo.

“Saya lihat Pak Eric sudah mengangkat tinggi sepak bola nasional dengan adanya perubahan kepengurusan di PSSI dan timnas. Sudah saatnya klub-klub maju mengikuti arus perubahan. Jangan terbebani karena saya PSSI yang mau untuk meningkatkan kualitas liga kita di Asia dan Asia. Lihatlah arah perubahan yang dibawa pemimpin itu,” lanjut pelatih berusia 47 tahun itu.

Azrul mengatakan Persebaya yang telah berusia 97 tahun dan dikelola secara profesional, siap mengikuti akselerasi PSSI dan PT LIB sebagai operator agar kualitas Liga Indonesia mampu bersaing dengan liga-liga di kawasan.

“Termasuk menghadapi suporter Bonek yang punya image sama-sama kita kenal. Artinya kita siap melakukan lompatan perubahan, karena sekarang sudah jelas semua menginginkan kemajuan. Kalau saya sarankan, meski biasanya tidak hadir. Laga tandang, ini khusus untuk suporter. “Klub akan ‘bersahabat’. Fans bisa leluasa hadir saat klubnya sedang bertandang,” pungkas Azrul.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *