Jakarta – Casey Stoner mengaku jujur tentang alasannya meninggalkan Honda. Ia mengaku iri dengan Marc Marquez yang kerap didengarkannya saat membuat sepeda motor.
Stoner dan Marquez diperkirakan akan menjadi rekan satu tim di Repsol Honda untuk MotoGP 2013. Namun, secara mengejutkan ia memilih pensiun di usia 27 tahun.
Saat itu nama Marquez digadang-gadang akan menjadi tumpuan Honda di MotoGP. Pasalnya, performanya di Moto2 sangat luar biasa. Pada akhirnya, Marquez bersama Dani Pedrosa.
Stoner bukan satu-satunya yang mengalami situasi serupa di Honda. Dani Pedrosa dan Jorge Martin disebut-sebut juga berada di posisi yang sama karena tergabung dalam tim besutan Marquez.
“Itulah alasan utama saya sendiri meninggalkan Honda. Kami sampai pada titik di mana tim Marc mulai menyingkir dari saya,” kata Stoner, dikutip Crash.
“Saya mencoba memperingatkan mereka, memberi tahu mereka bahwa jika mereka terus mengikuti perkembangan Marc, hanya dialah yang bisa mengendarai motor itu, dan kecelakaan bisa lebih sering terjadi,” tambahnya.
Saat Stoner pensiun sebagai pebalap MotoGP, Stoner tak serta merta meninggalkan hubungannya dengan Honda. Ia menjadi pembalap penguji sepeda motor pabrikan Jepang. Hal itu dilakukannya pada tahun 2013 hingga 2016.
Stoner mengaku memberikan masukan kepada Honda pada musim 2015, saat Marquez gagal menjadi juara. Menurutnya, saat itulah Honda mendapat dampak negatif karena tidak mendengarkan pendapat orang lain.
“Seperti yang terlihat pada hasil 2-15, mereka tidak mau mendengarkan saya tetapi memutuskan untuk memindahkan saya,” ujarnya.