Pengakuan Charles Leclerc Usai Juara F1 GP Monaco

Monaco – Pembalap Ferrari Charles Leclerc kehilangan kata-kata untuk menjelaskan perasaannya setelah memenangkan balapan F1 pertamanya di kandangnya di sirkuit Monte Carlo Monaco, yang merupakan jalan di sekitar tempat kelahirannya.

Pada seri kedelapan F1 GP Monaco 2024, Leclerc meraih kemenangan yang diinginkan dengan selisih 7,152 detik dari pembalap McLaren Oscar Piastré di posisi kedua.

Ini merupakan kemenangan F1 pertama Leclerc di Monaco setelah finis P4 pada 2022, tahun ia start dari pole. Pada musim 2021, saat ia juga meraih pole, Leclerc juga gagal meraih gelar juara setelah ia tidak mampu finis karena kendala teknis pada mobilnya.

“Tidak ada kata-kata yang bisa menjelaskannya. Itu adalah balapan yang sulit, saya pikir faktanya saya start dari posisi terdepan dua kali dan saya tidak bisa berbuat apa-apa selain menjadikannya lebih baik,” kata pebalap berusia 26 tahun itu saat ditanya. bagaimana perasaannya setelah melewati bendera kotak-kotak dan keluar dari mobil, seperti dilansir situs resmi F1, Senin.

“Mobilnya terasa luar biasa, jadi saya hanya ingin berterima kasih kepada tim yang telah melakukan pekerjaan luar biasa selama beberapa bulan terakhir,” lanjutnya.

Leclerc mengatakan kemenangan itu “sangat berarti” baginya setelah melalui masa sulit emosional di 15 lap terakhir menjelang finis.

“Balapan itulah yang membuat saya bermimpi menjadi pebalap Formula 1 suatu hari nanti. Itu adalah balapan yang sulit secara emosional, karena dengan 15 lap tersisa Anda hanya bisa berharap tidak terjadi apa-apa, emosi sudah tiba,” ujarnya.

Pada titik ini, Leclerc mengatakan kenangan akan mendiang ayahnya, Herve Leclerc, yang juga mantan pesaing, kembali muncul. Ayah Leclerc meninggal pada tahun 2017 di tengah kampanye perebutan gelar Formula 2 (F2).

“Saya harus mengatakan bahwa saya lebih memikirkan ayah saya daripada mengemudi,” kata Leclerc. “Jelas dia memberikan segalanya bagi saya untuk berada di sini dan merupakan mimpi bagi saya untuk balapan di sini dan menang, jadi ini sulit dipercaya,” tambahnya.

Selain itu, Leclerc mengomentari para penggemarnya, termasuk banyak anggota keluarga dan teman yang tumbuh bersamanya, yang menonton trek tersebut di tribun dan di pinggir jalan yang ramai.

“Parade sudah terasa istimewa di dalam bus, saya melihat banyak sekali teman-teman saya di balkon, banyak sekali orang yang saya kenal di balkon, dan itu sangat-sangat istimewa,” ujarnya sambil tersenyum.

Usai kemenangan tersebut, Leclerc memperkecil jarak dengan Max Verstappen menjadi 31 poin, ia sendiri finis kedua dengan 138 poin dan Verstappen finis pertama dengan 169 poin.

Di peringkat konstruktor, kemenangan tersebut juga membawa Ferrari mendekati Red Bull dengan 252 poin, yakni terpaut 24 poin.

Setelah seri ketujuh dan kedelapan yang berkaitan erat, seri kesembilan F1 akan digelar dua pekan lagi, pada 7-9 Juni, di sirkuit Gilles Villeneuve di Montreal, Kanada. (dinding)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *