Amerika Serikat – Legenda jiu-jitsu Brasil dan pionir seni bela diri campuran (MMA) Royce Gracie masuk Islam setelah bertemu YouTuber Muslim Eddie Redžović, sabuk hitam BJJ dan pendiri Tim Redžović di Chicago, serta tokoh Muslim terkemuka, pengkhotbah Sheikh Osman bin Farouk.
Berita bahwa Gracie baru saja masuk Islam mengejutkan komunitas seni bela diri dan menandai perubahan besar dalam perkembangan pribadi dan spiritual petarung tersebut.
Perjalanan Gracie menuju Islam sangat bersifat pribadi, dimotivasi oleh refleksi dan keinginan untuk mendapatkan pencerahan.
Dibesarkan dalam keluarga yang dikenal sebagai legenda seni bela diri, pencarian Gracie untuk menemukan esensi agama dan misinya membawanya melampaui batas-batas dunia material.
Dikutip dari MMAUK, Gracie melihat Islam sebagai cara hidup yang mengedepankan pencarian kedamaian batin, ketundukan pada kehendak Tuhan, dan kasih sayang terhadap sesama. Ini lebih dari sekedar agama.
Gracie menemukan kedamaian dan kejernihan di balik kebisingan di sekitarnya setelah memeluk Islam.
Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, Gracie membahas potensi yang mengubah hidup dari keyakinan barunya, dan mencatat arah dan tujuan yang diberikan kepadanya.
Ia mengungkapkan rasa syukurnya atas rasa memiliki yang dialaminya dalam ummat (komunitas) Islam serta hikmah spiritual yang diterimanya.
Dalam komunitas seni bela diri, keputusan Gracie untuk masuk Islam juga memicu perdebatan tentang hubungan antara agama dan atletik.
Perjalanan Gracie menjadi pengingat bahwa kekuatan sejati tidak hanya datang dari kemampuan fisik, namun juga dari hubungan mendalam dengan batin dan keyakinan seseorang. Dia adalah inspirasi bagi banyak calon petarung. Jadi, inspirasi
Sepanjang karirnya, Gracie telah menunjukkan kedisiplinan, rasa hormat dan ketekunan, nilai-nilai yang sejalan dengan ajaran Islam.
Komitmennya terhadap iman kini menjadi mercusuar harapan dan motivasi bagi semua orang yang membaca kisahnya seiring ia terus menginspirasi orang-orang di dalam dan di luar Octagon.
Pelukan Gracie terhadap Islam berfungsi sebagai pengingat yang kuat akan universalitas iman dan kemungkinan pertumbuhan dan transformasi pribadi dalam masyarakat yang sering kali ditandai dengan perpecahan dan perang.
Perjalanannya menjadi pengingat bahwa setiap orang mempunyai kemampuan untuk menempuh jalur penemuan jati diri dan pencerahan spiritual, apa pun latar belakang atau keadaannya.
Perjalanan Royce Gracie berfungsi sebagai monumen kekuatan iman yang transformatif dan pencarian terus-menerus akan kebenaran dan tujuan di dunia yang kompleks dan selalu berubah saat ia terus menapaki jalannya dengan kerendahan hati dan rahmat.