Titik Kumpul – Indonesia berpeluang menjadi tuan rumah ajang bergengsi FEI CSIs International Jumping Competition 2024 pada 21-23 Juni 2024 di Jakarta International Equestrian Park Pulomas.
Kompetisi lompat internasional CSI pertama kali diadakan di Indonesia. Untuk mengikuti program ini tidaklah mudah. Karena peserta harus mempunyai FEI ID. Poin yang diperoleh juga dimasukkan ke dalam database FEI.
“Untuk mengikuti kelas ini, pengendara dan kudanya harus memiliki FEI ID dan Horse ID. Setiap orang yang bertanding di sini akan masuk peringkat di database FEI. Itu yang diimpikan setiap atlet,” kata Pengurus Besar Adinda Juanita. Anggota Asian Equestrian Federation (AEF) dan Presiden Acara FEI CSI Indonesia.
Ini merupakan kali pertama dalam sejarah Indonesia menyelenggarakan CSI. Kami secara khusus mendatangkan desainer kursus dari Qatar. Inilah sejarah perkembangan olahraga berkuda Indonesia yang belum pernah terjadi sebelumnya. Indonesia tidak pernah masuk dalam FEI. database kecuali kualifikasi Piala Dunia,” lanjutnya.
Selain itu, ajang tersebut diharapkan dapat memberikan pengalaman berharga bagi para atlet berkuda Indonesia untuk menghadapi kompetisi internasional di masa depan. Selain itu, cabang olahraga berkuda akan dipertandingkan pada SEA Games di Thailand pada tahun 2025 dan Asian Games di Jepang pada tahun 2026.
“Dengan begitu, kita bisa mengukur kepiawaian atlet-atlet Indonesia di kancah internasional. Dengan ini, atlet-atlet kita tidak lagi takut saat berlaga di kancah internasional, seperti SEA Games 2025 dan Asian Games 2026 di Tokyo,” jelas Adinda.
Atlet-atlet Indonesia menunjukkan tajinya di kompetisi tersebut. Wakil Merah Putih berhasil menyisihkan atlet asal Uzbekistan, Singapura, Thailand, dan Malaysia.
Di kelas atas 125cm Terbuka, Rosad Fabrizamina menjadi yang terbaik. Menunggang kuda jantan, Rosad berhasil mengalahkan Rico Fabrianto dan Denis Christian Sanjaya yang harus puas di posisi kedua dan ketiga.
Di kelas ini, atlet Uzbekistan Bakromson Gaziev gagal menunjukkan kemampuan terbaiknya dan harus puas di peringkat kesembilan dari total 14 peserta. Rosad, juara kategori 125 cm, juga lolos ke Piala Gubernur DKI Jakarta. Pj Gubernur Heru Budi Hartono langsung menyerahkan piala tersebut kepada Rosad.
Sementara itu, pemain Indonesia juga menunjukkan kekuatannya di kelas 120 cm. Steven Menayang menjadi juara dengan menunggangi kuda Babriola. Rahman Setiawan berada di urutan kedua. Rosad sendiri harus puas menempati posisi ketiga pada kategori 120cm.
Di sisi lain, Addinda berharap dapat menyelenggarakan program ini secara rutin setiap tahunnya. Pasalnya, olahraga berkuda akan dipertandingkan di SEA Games dan Asian Games mendatang.
“Baru kali ini, kita rencanakan seperti ini dua kali dalam setahun. Karena kita lihat manfaatnya luar biasa. Atlet dan kudanya ditingkatkan. Lalu kita bisa segera mengambil pilihan untuk persiapan Sea Games Thailand. Kita coba. Lakukan di Minimal dua kali setahun, tapi Asian Games biayanya lebih mahal,” kata Adinda.
“Rancangan lapangannya lebih sulit dari biasanya, jadi nanti akan digunakan oleh atlet kita di SEA Games. Untung saja di ajang ini Indonesia Raya bisa tampil beda dengan negara lain. Ajang ini bisa menjadi tolok ukur bagi kita. Persiapan atlet akan mencapai a tingkat tinggi,” lanjutnya.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi) Aryo Jojohadikusuma menyambut baik keberhasilan Indonesia menjadi tuan rumah Kompetisi Lompat Internasional FEI CSI 2024.
“Kompetisi Lompat Internasional CSI FEI yang diselenggarakan oleh Equinara ini luar biasa. Kami sangat mengapresiasi dari Pengurus Pordasi karena merupakan bagian dari rangkaian persiapan menuju Olimpiade 2028. Setiap tahunnya ada kompetisi seperti SEA Games 2025, Asian Games 2025. Games dan SEA Games,” kata Aryo.
“Antusiasme terlihat jelas. Insya Allah rangkaian acara FEI ini dan turnamen internasional lainnya akan kita kembangkan lebih lanjut. Ajang ini diakui FEI dan memenuhi standar mereka,” ujarnya.