Peningkatan Keamanan Siber di Sektor Keuangan: Sertifikasi Sebagai Langkah Proaktif Hadapi Ancaman

Titik Kumpul Digital – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengungkapkan, sektor keuangan menjadi industri yang paling terkena dampak penipuan siber.

Direktur Siber dan Keamanan BSSN Centtto Finance, Trade and Science, edit perdana, mengatakan perilaku buruk terutama pada tahun 2021 sampai Narrens Surenti, khususnya tahun 2021 sebanyak 1,6 miliar, kemudian tahun 2022 sebanyak 976,4 juta, dan tahun 2023 ada akan menjadi 151,4 juta acara.

“Sektor keuangan berada pada level ketiga setelah kendali dan kekuasaan pemerintah, sebagai sektor yang paling banyak menerima permasalahan Internet. Serangan Ransomware masih akan menjadi ancaman bagi sektor keuangan pada tahun 2023 dan BSSN mencatat dari 160 juta anomali malware, terdapat 966.533 anomali malware. . ditunjukkan sebagai tebusan,” Diedit dalam acara terbaru The Finance Executive Forum: Future of Digitalization and Cyber ​​​​​​​​​​​. Pengurangan kejahatan mencapai tahun 2045.

Sektor keuangan saat ini bergantung pada penggunaan teknologi dan platform digital. Dampak dan risiko atas dasar ini membuka peluang terjadinya ancaman siber, seperti pencurian data, peretasan sistem, dan gangguan terhadap seluruh proses kerja penyedia jasa keuangan.

Oleh karena itu, diperlukan suatu proses untuk mengidentifikasi, menganalisis dan mengevaluasi risiko keamanan informasi pada perusahaan yang menawarkan sistem pembayaran (PIP). Pelaku industri juga dinilai harus mempertimbangkan langkah proaktif dengan mempertimbangkan tata kelola teknis dan penerapan standar keamanan informasi seperti ISO 27001:2013. 

Misalnya saja salah satu penyedia perangkat sistem pembayaran, Jalin, yang telah tersertifikasi ISO 27001:2013 dan ISO 9001:2015, sebagai wujud dedikasi perusahaan dalam mewujudkan keamanan informasi dan Quality control yang andal bagi seluruh tim perbankan dan fintech. . 

Selain itu, Jalin juga menerima Standar Keamanan Data Industri Kartu Pembayaran (PCI-DSS) versi 3.2.1 dan Standar Keamanan Data Industri Kartu Pembayaran (PCI-PIN) versi 3.1 dari Network Intelligence Pvt. Ltd, sebuah perusahaan cyber global yang merupakan pembawa standar dalam industri pembayaran. 

Perolehan kedua sertifikasi tersebut menempatkan Jalin sebagai penyedia infrastruktur pembayaran (PIP) terkemuka di Indonesia yang sekaligus memegang sertifikasi PCI-DSS dan PIC-PIN, sehingga meningkatkan perlindungan nasabah perbankan dan transaksi menggunakan kartu ATM/Debit.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *