Pensiun dari Timnas Swiss, Berikut Profil dan Agama Xherdan Shaqiri

Swiss – Xherdan Shaqiri memutuskan untuk mengucapkan selamat tinggal kepada timnas Swiss. Hal itu ia umumkan di akun Instagram miliknya.

Tujuh turnamen, begitu banyak gol, 14 tahun bersama timnas Swiss dan momen tak terlupakan. Waktunya telah tiba untuk mengucapkan selamat tinggal kepada tim nasional. Shaqiri menulis di halaman Instagram-nya: Kenangan indah tetap ada dan saya ucapkan kepada Anda semua: Terima kasih.

Shaqiri telah memainkan 125 pertandingan untuk tim nasional Swiss dan merupakan satu-satunya pemain yang mencetak gol dalam tiga Piala Dunia dan Piala Eropa terakhir.

Shaqiri, yang saat ini bermain untuk Chicago Fire di Amerika Serikat, adalah pemain Swiss dengan caps terbanyak, kedua setelah Granit Xhaka dengan 130 caps internasional.

Profil Zherdan Shaqiri

Shaqiri lahir pada tahun 1991 di Kosovo, yang saat itu merupakan bagian dari Yugoslavia. Keluarganya kemudian pindah ke Swiss pada tahun 1992.

Sejumlah klub diperkuat Shaqiri. Dari Basel, Bayern Munich, Inter Milan, Stoke City dan Liverpool.

Shaqiri memenangkan dua gelar Liga Champions, satu bersama Bayern Munich dan satu lagi bersama Liverpool.

Selain itu, Shaqiri mampu menjuarai Piala Super Eropa dan Piala Dunia Antarklub dengan berseragam Bayern dan Liverpool.

Di Liverpool, Shaqiri menjadi bagian dari tim yang menjuarai Liga Inggris pada tahun 2020, mengakhiri puasa gelar liga selama 30 tahun.

Shaqiri bermain di timnas Swiss pada 2010 hingga 2024 dan mencetak 32 gol dalam 125 pertandingan, menjadi pemain kedua yang paling banyak bermain dan pencetak gol terbanyak keempat timnas Swiss.

Shaqiri telah mewakili Swiss di empat Piala Dunia dan tiga Piala Eropa.

Agama Khordan Shaqiri

Zherdan Shaqiri lahir dari keluarga Muslim di Kosovo, wilayah yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Islam adalah agama terbesar di Kosovo. Lebih dari 95% penduduknya menganggap diri mereka Muslim.

Shaqiri secara terbuka mengaku sebagai seorang Muslim pada tahun 2014. Namun dia tetap merayakan Natal.

“Saya seorang Muslim. Kami tidak terlalu merayakan Natal, tapi adik saya menyukai pohon Natal, jadi kami punya pohon Natal,” kata Shaqiri, menurut Tribune.

Namun, beredar rumor tentang agama Shaqiri. Menurut Whatreligionisinfo, Shaqiri diduga masuk Kristen.

Beberapa penggemar dan komentator mencatat bahwa Shaqiri sering membuat tanda salib sebelum pertandingan dan merayakan gol dengan menunjuk ke langit, hal yang umum di kalangan atlet Kristen.

Selain itu, tato bendera Kosovo milik Shaqiri dengan tulisan “Tuhan beserta kita” dalam bahasa Albania telah memicu spekulasi lebih lanjut tentang keyakinan agamanya.

Beberapa orang menafsirkan tato sebagai rujukan pada keyakinan Kristennya, sementara yang lain berpendapat bahwa itu mungkin sekadar simbol budaya atau patriotik.

Namun Shaqiri mengungkapkan dirinya beragama Islam di Euro 2024. Hal itu terlihat dari selebrasinya usai mencetak gol ke gawang Skotlandia pada 19 Juni 2024.

Dia menuding langit, yang bisa direpresentasikan sebagai monoteisme. Kemudian usap wajah Anda dengan tangan yang khusus bagi umat Islam saat shalat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *