Pentingnya Edukasi dan Sosialisasi bagi Konsumen dalam Ekosistem E-Commerce

VIVA Tekno – Memanfaatkan potensi besar penduduk Indonesia dan memanfaatkan bonus demografi adalah kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang optimal.

Dengan jumlah penduduk sebesar 278 juta jiwa, Indonesia merupakan target pasar yang sangat potensial, apalagi dengan konsumsi rumah tangga yang tinggi.

Oleh karena itu, pemberdayaan konsumen, khususnya di sektor perdagangan, menjadi tujuan utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Konsumen yang cerdas dan berdaya memainkan peran penting dalam pembangunan ekonomi baik bagi individu maupun negara.

Mereka tidak hanya memiliki pemahaman mendalam terhadap produk dan layanan yang mereka beli, namun mereka juga dapat menegaskan hak-haknya dalam proses transaksi, terutama di era digital dimana interaksi fisik secara langsung semakin berkurang.

Pentingnya kesadaran konsumen akan hak-hak mereka dalam ekonomi digital tidak bisa diabaikan.

Heru Sutadi, Ketua Komite Komunikasi dan Edukasi Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN), menekankan pentingnya edukasi dan sosialisasi kepada konsumen untuk memberdayakan mereka dalam ekosistem e-commerce.

Menurutnya, hal ini akan sangat berkontribusi terhadap peningkatan kualitas layanan, kemampuan digital, dan implementasi hak-hak konsumen oleh badan usaha.

Pemerintah menetapkan target ambisius Indeks Keberdayaan Konsumen (IKK) pada tahun ini yang diharapkan dapat meningkatkan IKK Indonesia dari 57,04 menjadi 60.

Hal ini sejalan dengan pandangan Emas Indonesia, dimana komunitas konsumen diperkirakan akan menguat ketika IKK berada di atas 80.

Untuk mencapai tujuan tersebut, inovasi, kerjasama dan pengetahuan menjadi kunci utama perkembangan ekonomi digital.

“Inovasi, kerja sama, dan pengetahuan menjadi kunci pertumbuhan ekonomi digital, keuntungan badan usaha, dan tentunya perlindungan konsumen serta pemenuhan hak-haknya,” kata Heru Jakarta, Rabu, 5 Juni 2024.

Ia juga menjelaskan bahwa e-commerce sebenarnya adalah bentuk perekonomian yang sebenarnya. Dengan e-commerce, siapa pun bisa menjadi penjual barang atau jasa sehingga menjadi penggerak utama perekonomian.

Namun, tantangan baru muncul baik bagi entitas bisnis maupun konsumen dalam proses penjualan dan penerapan teknologi baru.

Oleh karena itu, kerja sama seluruh pemangku kepentingan sangat penting demi berkembangnya e-commerce dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi semua pihak.

“Seiring dengan segala sesuatu yang baru dan proses penjualan yang berkembang seiring dengan penerapan teknologi baru, entitas bisnis – pedagang, penjual, dan platform – serta konsumen menghadapi tantangan baru. “Agar dunia usaha dapat bertumbuh dan kepercayaan konsumen tetap terjaga bahkan meningkat, maka seluruh pemangku kepentingan harus bekerja sama untuk memaksimalkan manfaat tumbuhnya e-commerce bagi semua,” jelasnya.

Dengan demikian, pemberdayaan konsumen tidak hanya bertujuan untuk melindungi hak-hak mereka, namun juga memastikan ekonomi digital berkembang secara berkelanjutan dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat secara keseluruhan.

Kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan konsumen merupakan kunci dalam membangun ekosistem ekonomi digital yang sehat dan berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *