Penyakit Ginjal Kini Serang Usia 20 Tahun, Kok Bisa?

Viva Lifestyle – Penyakit ginjal sedang naik daun di Indonesia. Di Indonesia, tren penyakit ginjal juga menyerang generasi muda. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan mengatakan, dr. Maxi Rain Rondonu

Pada acara peringatan Hari Ginjal Sedunia 2024, beliau menyampaikan, ‘Kesehatan Ginjal untuk Semua: Akses Maju yang Merata terhadap Perawatan dan Praktik Pengobatan yang Unggul di Jakarta Pusat, Rabu 13 Maret 2024. Gulir ke depan.

Maxie menjelaskan, berdasarkan pengalamannya saat kunjungan kerja di Manado, Sulawesi Utara, pasien termuda yang mengalami gangguan ginjal berusia di bawah 20 tahun.

“Yang saya tahu, saya berobat ke RS Manado dan 20 tahun lalu saya tidak mengidap (penyakit ginjal) dan sedang menjalani hemodialisis (cuci darah),” ujarnya.

Maxey menjelaskan, pola hidup yang tidak sehat memicu berbagai penyakit seperti obesitas dan diabetes. Pada akhirnya penyakit ini berujung pada masalah ginjal

“Penyebab umum saat ini adalah darah tinggi dan diabetes, yang menyebabkan penyakit ginjal, dua yang paling umum. Saat ini di Indonesia kita punya tekanan darah tinggi, apalagi diabetes. Selain kedua itu, penyakit ginjal juga tinggi,” ujarnya. dikatakan. .

Sementara itu, Ketua Umum Persatuan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI) yang merupakan dokter spesialis penyakit dalam konsultan ginjal dan hipertensi Dr. Pringgodigo Ngroho, Sp.PD-KGH menjelaskan, radang ginjal menjadi penyebab gangguan ginjal di usia muda.

Peradangan ginjal sering terjadi pada usia muda, yang biasanya merupakan kelainan kekebalan tubuh, ujarnya.

Tak hanya itu, masalah penyakit ginjal pada anak di bawah usia 20 tahun juga bisa disebabkan oleh masalah autoimun seperti penyakit lupus. Lupus bisa menyerang seluruh sel tubuh, termasuk ginjal, ujarnya.

“Ada hal yang berhubungan dengan autoimun, misalnya lupus bisa menyerang ginjal. Ada orang yang daya tahan tubuhnya hanya sampai ke ginjal. Kalau lupus menyebar ke seluruh tubuh, maka seluruh sel di tubuhnya bisa terkena. Kalau sistem imunnya mempengaruhi ginjal,” katanya.

Sedangkan terkait apakah penyakit ginjal itu keturunan atau tidak. Konsultan Ginjal dan Hipertensi, dr. “Hanya faktor risiko seperti tekanan darah tinggi dan diabetes yang diturunkan,” kata Pringgodigdo.  

“Yang bisa diturunkan adalah faktor risiko tekanan darah tinggi yang berhubungan dengan diabetes atau sebenarnya penyakit ginjal keturunan, tapi sebenarnya tidak,” ujarnya. 

Seperti diketahui, tekanan darah tinggi merupakan penyebab terbesar gagal ginjal kronis. Tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah di ginjal dan menurunkan kemampuan ginjal dalam menyaring produk limbah tinja dari darah.

Perlu diingat, gagal darah tinggi dan ginjal bisa diibaratkan seperti ayam dan telur. Artinya gagal ginjal juga bisa menyebabkan tekanan darah tinggi, karena peningkatan tekanan darah di ginjal mempengaruhi tekanan darah ke seluruh tubuh. 

Kondisi ini dapat memperburuk kerusakan pembuluh darah dan mempercepat perkembangan nefropati diabetik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *