Penyebab Pengangguran di NTB, Sarjana Malu Bekerja di Luar Gelar

Mataram – Berdasarkan data BPS Agustus 2022, jumlah angkatan kerja di NTB sebanyak 2,80 juta orang dengan jumlah penduduk bekerja 2,72 juta orang dan pengangguran sebesar 2,89% atau 80 ribu orang. Rata-rata pertambahan jumlah pegawai baru per tahun sebesar 60 ribu orang. Sementara itu, peningkatan kesempatan kerja tidak terlalu besar.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Migrasi Provinsi NTB I Gede Putu Aryadi mengatakan, dari 80 ribu lebih pengangguran tersebut, mayoritas pengangguran adalah mereka yang berpendidikan tinggi. Hal ini disebabkan karena tenaga kerja yang berpendidikan tinggi enggan bekerja di luar pendidikannya.

Pasalnya, masyarakat yang berpendidikan tinggi cenderung bergengsi jika pekerjaannya tidak sesuai dengan gelarnya, ujarnya saat membuka kegiatan peningkatan jaringan perluasan lapangan kerja di Mataram, Rabu, 20 September 2023.

Berdasarkan data online WLKP diketahui terdapat 12 ribu perusahaan di NTB dan 9000 diantaranya merupakan perusahaan mikro. Sedangkan perusahaan menengah dan besar hanya 726 perusahaan, perusahaan besar kurang dari 500, dan sisanya tidak disebutkan.

Artinya, lapangan kerja di NTB sebagian besar merupakan pekerja informal, pekerja rentan dengan pangsa 75,36% yaitu 2,05 juta orang, dan yang bekerja di sektor formal hanya 600 ribu orang, ”ujarnya.

Guna mengurangi pengangguran dan kemiskinan, salah satu strategi pemerintah adalah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) atau Mandiri Mandiri (TKM).

UMKM atau TKM dikenal juga sebagai salah satu strategi pemerintah dalam upaya mengentaskan kemiskinan dan pengangguran melalui peningkatan produktivitas masyarakat khususnya masyarakat kelas menengah ke bawah.

Meski masih sedikit masyarakat yang berpikir untuk berwirausaha, namun perekonomian pascapandemi yang setiap tahunnya semakin membaik memberikan dampak positif terhadap peningkatan jumlah TKM di provinsi NTB.

Pada umumnya para pencari kerja, khususnya angkatan kerja baru, terutama ingin menjadi PNS atau pegawai tetap di perusahaan. Bahkan, mereka bahkan hampir tidak terpikir untuk membuka peluang usaha atau peluang kerja freelance.

“Sebenarnya untuk menjadi orang hebat tidak perlu menjadi PNS, untuk menjadi TKM yang sukses terlebih lagi. Butuh proses untuk mencapai kesuksesan. Segala sesuatu yang mendadak tentu tidak akan bertahan lama, karena mempertahankan sebuah bisnis atau karir memerlukan keterampilan,” kata Aryadi.Dorong peningkatan TKM

Dinas Ketenagakerjaan dan Migrasi NTB terus mendukung peningkatan jumlah TKM. Untuk meningkatkan jumlah TKM, pemerintah hadir melalui lembaga pelatihan seperti BLK/LLK untuk memberikan pelatihan keterampilan yang dibutuhkan dunia industri agar dapat diserap langsung oleh dunia industri atau membuka usaha industrinya sendiri.

Pemerintah Daerah NTB melalui Dinas Tenaga Kerja dan Migrasi Provinsi NTB telah mengambil kebijakan untuk meningkatkan kerja sama dan kolaborasi dengan DUDI dan seluruh pemangku kepentingan untuk mempersiapkan tenaga kerja agar dapat menyerap ke dunia industri dengan meluncurkan program inovasi PePADU Plus mulai tahun 2021.

Melalui PePADU plus, metode pelatihan diubah untuk memenuhi kebutuhan dunia industri sesuai dengan Job Future Analysis. Para peserta tidak hanya mendapatkan pelatihan sesuai kebutuhan industri, namun juga praktek langsung di dunia industri, sehingga setelah menyelesaikan pelatihan mereka dapat langsung terserap di dunia industri. Dan jika tidak terserap maka mereka akan mendapat bantuan dalam menjalankan usahanya dan bantuan alat untuk menjadi wirausaha.

“Jika hanya mendapat modal tanpa pelatihan keterampilan dan manajemen usaha, kemungkinan besar tidak akan memperoleh laba atas investasi. Namun jika hanya memberikan pelatihan tanpa mengintegrasikannya dengan kebutuhan pasar tenaga kerja, maka pengangguran akan meningkat. Oleh karena itu, memberikan pelatihan dan dukungan dengan perangkat usaha dinilai “lebih bermanfaat dibandingkan sekedar pelatihan atau sekedar memberikan modal usaha,” jelas Gede.

Selanjutnya eks Irbansus dalam pengawasan provinsi. NTB juga menjelaskan bahwa pelatihan keterampilan tidak hanya diperlukan di pasar tenaga kerja dalam negeri. Keterampilan juga dibutuhkan untuk memasuki pasar tenaga kerja asing saat ini.

Di Korea Selatan misalnya, saat ini sangat dibutuhkan tenaga kerja terampil di bidang teknik. Oleh karena itu, para pekerja yang ingin bekerja di Korea Selatan perlu dipersiapkan dengan baik agar memiliki keterampilan mekanik.

Baca artikel edukasi menarik lainnya di tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *