Titik Kumpul – Serangan milisi Palestina Hamas yang dilancarkan di Israel sebagai bagian dari Operasi Badai Al Aqsa, berhasil mengejutkan rezim Zionis. Ribuan serangan roket dan infiltrasi pasukan tampaknya telah mengecam pemerintahan Benjamin Netanyahu.
Dalam laporan yang dikutip Titik Kumpul Military di The Times of Israel, jumlah korban sipil dan militer Israel sejauh ini mencapai sekitar 1.500 orang.
Sementara itu, serangan balik Pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang dilancarkan sebagai bagian dari Operasi Pedang Besi menewaskan hampir 1.100 anggota Hamas dan warga sipil Palestina.
Iran diyakini menjadi salah satu negara yang berperan sebagai sponsor utama serangan Hamas Palestina di sejumlah wilayah Israel pada Sabtu, 7 Oktober 2023. Namun Negeri Mullah membantah pemberitaan tersebut.
Tidak peduli seberapa keras Iran berusaha menghindari keterlibatannya, tampaknya semakin banyak bukti yang muncul. Titik Kumpul Military Defense Express mencatat, beberapa senjata yang digunakan pejuang Palestina Hamas diketahui diproduksi di Iran.
Beberapa senjata buatan Iran yang ditemukan militer Israel adalah rudal Misagh-1, Fajr-3, Fajr-5 dan M302.
Iran tidak sendirian, pasukan yang dipimpin Mohammed Deif dan Marwan Issa juga didukung beberapa senjata buatan Rusia. Sejumlah senjata buatan Rusia seperti peluru kendali anti-tank (ATGM) 9M133 Kornet hingga 9K32 Strela-2.
Kemudian, senjata produksi Korea Utara (Korut) juga terpantau oleh militer Israel karena digunakan pejuang Hamas dalam penyerangan tersebut. Senjata yang diproduksi Korea Utara adalah rudal ATGM Bulsae-2 hingga HT-16PGJ.
Pertanyaan besarnya adalah bagaimana para pejuang Hamas Palestina mendapatkan senjata-senjata yang masih belum diketahui asal usulnya.
Meski militer Israel meyakini senjata-senjata tersebut merupakan hasil jaringan terowongan bawah tanah dan penyelundupan maritim, yang merupakan sumber utama pasokan bagi pejuang Palestina, Hamas.