Perang Korea Terancam Pecah, Korsel Tolak Perjanjian Damai dengan Korut

VIVA – Dewan Keamanan Nasional (NSC) Korea Selatan disebut sedang mempertimbangkan rencana untuk menangguhkan perjanjian antar-Korea. NSC akan mengambil keputusan untuk mengakhiri perjanjian tersebut pada pertemuan pada Selasa, 4 Juni 2024.

Perjanjian Antar-Korea sendiri disepakati oleh Korea Selatan dan Korea Utara pada 19 September 2018. 

Dalam perjanjian tersebut, kedua negara yang terletak di Semenanjung Korea harus mengambil langkah-langkah untuk mengurangi tekanan di sektor militer. Terutama di wilayah perbatasan kedua negara.

Menurut laporan yang dilansir VIVA Military dari Azarnews, rencana Dewan Keamanan Nasional Korea Selatan untuk menghentikan perjanjian antar Korea diambil dalam pertemuan organisasi tersebut di Seoul pada Senin, 3 Juni 2024.

Menurut rancangan tersebut, perjanjian tersebut akan tetap ditangguhkan sampai kepercayaan pulih antara Seoul dan Pyongyang.

Pada November 2023, Korea Selatan mengumumkan penolakannya untuk mematuhi ketentuan perjanjian tersebut. Pasalnya militer Korea Utara telah meluncurkan satelit mata-mata. 

Pada tanggal 31 Mei 2024, Kementerian Unifikasi Korea Selatan mengeluarkan peringatan keras kepada Korea Utara, mengancam akan memberikan tanggapan keras terhadap provokasi yang diyakini sedang berlangsung. 

Sikap tersebut ditunjukkan setelah peluncuran kembali satelit pengawasan militer Korea Utara Malygyong-1-1. Namun, peluncuran tersebut tidak berhasil karena roket yang membawa satelit tersebut meledak setelah lepas landas.

Tak sampai disitu saja, pada tanggal 28, 29 Mei, dan 2 Juni, Korea Utara juga membuat marah negara tetangganya dengan mengirimkan balon berisi sampah dan kompos ke Korea Selatan. 

Menurut laporan kantor berita Korea Selatan Yonhap News Agency yang mengutip tentara VIVA, tercatat 260 balon melintasi perbatasan setiap kali melakukan perjalanan.

Sebagai tanggapan, militer Korea Selatan melakukan operasi tempur skala besar dengan mengerahkan pesawat tempur siluman Lockheed Martin F-35 Lightning II, McDonnell Douglas F-15K Eagle, dan KF-16 Falcon.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *