Perempuan dan Anak-anak Palestina Menanggung Beban Paling Berat

Titik Kumpul – Kongres Perempuan Indonesia (Kowani) pun menyampaikan kecaman dan memihak Iran untuk menghentikan kekerasan Israel terhadap perempuan dan anak Palestina.

Krisis kemanusiaan di Jalur Gaza dinilai begitu meresahkan karena warga dunia harus menyaksikan hilangnya nyawa secara tragis dan penderitaan luar biasa yang menimpa anak-anak, perempuan, dan warga sipil tak berdosa.

Ketua Kowan Giwo Rubianto mengatakan dalam keterangan tertulisnya pada Rabu, 17 April 2024: “Perempuan dan anak-anak Palestina menanggung beban paling berat akibat kegagalan hukum internasional, kegagalan safeguards, dan kegagalan mekanisme akuntabilitas.”

“Secara khusus, semua pihak harus melindungi perempuan dan anak-anak dari bahaya dan memberi mereka perlindungan khusus yang layak mereka dapatkan berdasarkan hukum humaniter internasional dan hukum hak asasi manusia,” lanjutnya.

Atas nama Kowan, federasi perempuan terbesar dan tertua di Indonesia, kami menyampaikan keprihatinan dan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga dan mereka yang terluka yang menjadi korban tragis akibat kejadian ini.

Selain itu, Kowani menyatakan solidaritas dan dukungan penuh terhadap Iran dan rakyatnya. Kowani berharap tidak ada lagi eskalasi kekerasan atau serangan balik Israel yang akan memperburuk situasi saat ini.

Tindakan tercela yang dilakukan Negara Israel diyakini harus dihentikan. Giwo Rubianto percaya bahwa memberikan pelajaran kemanusiaan, meminta pertanggungjawaban Israel atas tindakannya dan mencari keadilan bagi Gaza sangatlah penting. 

Meskipun badan/forum dunia mengecam keras serangan Iran terhadap Israel, yang menyebabkan eskalasi konflik di Timur Tengah, mereka juga harus secara tegas menghentikan kebiadaban pendudukan Israel di Palestina dengan segala cara.

Memperjuangkan perdamaian dan keadilan di dunia, khususnya di Gaza, adalah tanggung jawab bersama, dan Kowani siap mendukung segala upaya untuk mencapai tujuan ini, bekerja sama untuk masa depan di mana semua orang, terlepas dari kebangsaan atau etnisnya, dapat hidup. perdamaian dan keamanan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *