Perilaku Orang Tua Berdampak Anak Melakukan Bullying di Sekolah, Begini Kata Psikolog

VIVA – Bullying sedang meningkat akhir-akhir ini. Baik di sekolah dasar maupun menengah. Menurut psikolog sekaligus pakar parenting Irma Gustiana, fenomena bullying ini semakin sering terjadi pascapandemi.

Ia mengatakan, anak-anak bisa saja melewatkan pembentukan karakter. Selain itu, bullying juga bisa disebabkan oleh faktor di rumah.

Ternyata, Irma menyebut faktor keluarga cukup besar berkontribusi terhadap terjadinya bullying. Kurangnya perhatian orang tua terhadap anak menjadi salah satu penyebabnya.

“Karena orang tua sibuk, kurang perhatian, atau banyak terjadi perundungan di rumah,” ujarnya, Jumat 2024. pada tanggal 8 Maret ditemui awak media di Kabupaten Cianjur.

Bullying di rumah biasanya disebabkan oleh pertengkaran antar orang tua. Setelah melihat kejadian tersebut, anak-anak akan menirunya karena menganggap kekerasan adalah hal yang wajar.

“Anak memandang kegiatan seperti itu sebagai hal yang normal, mengancam, adalah hal yang lumrah, karena hal tersebut merupakan hal yang lumrah dalam keluarganya,” tutupnya.

Irma mengatakan, pelaku perundungan ini sudah beranggotakan atau membentuk geng. Biasanya geng ini diwarisi oleh kakak kelasnya. Pihak sekolah harus bisa meredam warisan geng ini.

“Sekolah harus segera menguranginya. Jadi tidak ada lagi geng. “Karena geng punya reputasi negatif,” tegasnya. Bagaimana cara mengatasi bullying agar terhindar dari hal tersebut?

Menurutnya, orang tua dan sekolah perlu bekerja sama untuk mengatasi masalah bullying ini. Sebuah keluarga dapat menciptakan kerangka pengasuhan yang positif dan tidak melakukan tindakan kekerasan ketika anak mengetahui kejadian tersebut.

“Keluarga perlu memastikan sistem pengasuhan yang positif, tidak menggunakan cara-cara kekerasan, itu sudah pasti,” jelasnya.

Sementara itu, sekolah harus memiliki sistem pengaduan untuk melaporkan kasus-kasus intimidasi. Hal ini harus dilakukan untuk mengurangi kejadian bullying di sekolah.

Seperti yang diterapkan di salah satu sekolah remaja di Cianjur, pihak sekolah menyediakan nomor pengaduan atau call center jika terjadi perundungan. Dengan adanya laporan ini maka permasalahan tersebut akan segera teratasi.

Menurut pihak sekolah, hal ini memberikan dampak yang sangat positif. Karena anak-anak merasa bersekolah dengan nyaman dan aman.

Selain itu, kata Irma, pihak lain seperti pemerintah pusat dan kepolisian juga turut terlibat dalam edukasi bullying. Dimulai dari dampak undang-undang yang ada. Jadi anak lebih peduli dan jangan melawan karena akan berdampak pada masa depannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *