Peringatan saat Buka Puasa: Pilih Menu dengan Bijak, Makanlah secara Perlahan

VIVA Tekno – Jutaan umat Islam di seluruh dunia, termasuk Indonesia, bersiap memasuki bulan suci Ramadhan. 1 Ramadhan Mubarak 1445 H Puasa tinggal beberapa hari lagi. Berbagai persiapan dilakukan untuk menyambut bulan rahmat dan cinta.

Berdasarkan laman BBC, Selasa 5 Maret 2024, Apa saja yang sebaiknya disantap saat Sahur dan Buka Puasa agar tubuh tetap sehat saat berpuasa sebulan?

Sahur adalah waktu mempersiapkan tubuh untuk berpuasa. Makan yang tepat di pagi hari penting untuk mengurangi rasa lapar di siang hari.

Ahli gizi Ismat Tamar mengatakan, “Saat berpuasa di bulan Ramadhan, penting untuk mengonsumsi makanan yang kaya protein, karbohidrat, vitamin dan mineral serta banyak minum air putih untuk memenuhi kebutuhan energi dan nutrisi tubuh.”

Ia menyarankan, menu sarapan sebaiknya mencakup hidangan ringan, sehat, dan bergizi.

Ia mengatakan, sebelum matahari terbit sebaiknya mengonsumsi produk susu dan sayuran segar seperti keju, telur, tomat, dan ayam. Selain itu, Anda bisa menikmati sup, sayur mayur, dan buah-buahan yang dimasak dengan minyak zaitun.

Ahli gizi Bridget Bellum merekomendasikan untuk mengonsumsi karbohidrat kompleks, terutama jenis gandum utuh, di pagi hari. Karbohidrat kompleks mendukung pelepasan energi secara perlahan, sehingga Anda bisa merasa kenyang sepanjang hari.

“Jadi makanan seperti gandum, roti gandum dan sereal adalah pilihan gula yang sehat,” ujarnya.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa serat dari buncis, kacang polong, dan ayam dapat meningkatkan asupan lebih dari 30 persen.

“Penting untuk minum lebih banyak untuk menahan air sebelum berpuasa,” kata Benelam, yang menyarankan untuk tidak mengonsumsi makanan asin.

“Makanan asin membuatmu haus, kamu tidak menginginkannya.” Bayangkan Anda merasa haus sepanjang hari, namun tidak bisa minum hingga berbuka puasa.

Penting juga untuk menghindari kafein di pagi hari untuk menghindari rasa haus. Dua hingga tiga liter air harus diminum antara buka puasa dan sahur untuk menjaga puasa.

Untuk menambah energi saat berpuasa, disarankan untuk banyak mengonsumsi cairan dan makanan yang mengandung sedikit gula alami. Tanggal bisa menjadi pilihan yang tepat.

Ahli gizi Bridget Benelm: “Kurma dan air adalah pilihan bagus untuk berbuka puasa dan memulai makan. “Kurma memberi Anda energi dan rehidrasi.”

“Sup juga bagus untuk berpuasa karena mengandung kacang-kacangan, kacang polong, lentil, dan sayuran – yang dapat memberi Anda nutrisi dan serat,” jelasnya.

“Setelah seharian tidak makan, sebaiknya jangan langsung makan sesuatu yang berat dan berlemak, karena dapat membuat seseorang merasa lelah, lemas dan lemas.”

Beberapa ahli gizi juga menyarankan untuk membagi makanan berbuka puasa menjadi dua porsi dibandingkan memakannya sekaligus. Dengan membagi waktu makan menjadi dua, Anda dapat mencegah lonjakan gula darah dan mengurangi risiko gangguan pencernaan.

Ramadhan memiliki hampir semua ciri puasa intermiten. Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition menghubungkan puasa Ramadhan dengan perubahan metabolisme yang menguntungkan dan mengurangi risiko penyakit kronis.

Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa puasa selama Ramadhan secara signifikan mengurangi risiko kanker paru-paru, usus besar, dan payudara. Menurut ahli gizi Bridget Benelm, berat badan seseorang biasanya turun satu kilogram selama Ramadhan.

Namun, ia juga mengingatkan, jika makan terlalu banyak saat berbuka, berat badan bisa bertambah.

“Sebagai manusia, kita secara alami makan berlebihan. Semakin banyak variasi yang ditawarkan, semakin banyak kita makan. “Banyak sekali contoh bagus di menu makanan pembuka,” ujarnya.

“Kamu tidak harus makan semua yang disajikan untukmu.” Jadi pilihlah dengan bijak dan makan perlahan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *