Titik Kumpul – Malam itu, suasana di salah satu desa di Desa Tonjong, Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, seperti hari yang berbeda dari biasanya.
Banyak prajurit TNI yang datang ke kampung tersebut, mereka merupakan perwira TNI Angkatan Darat dari Komando Distrik Militer (Kodim) 0617/Majalengka, Kodim Siliwangi.
Prajurit tersebut antara lain Pangdam Majalengka, Letkol Inf Dudy Pilianto, dan sejumlah perwira lainnya.
Menurut media Kodim Majalengka yang dilansir prajurit Titik Kumpul, pada Senin 8 Juli 2024, prajurit TNI datang ke Desa Tonjong untuk mengantarkan rekannya yang merupakan pendahulunya kepada penciptanya, ya meninggal dunia.
Almarhum merupakan Sersan Satu Suryono yang sebelumnya bertugas di Kodim Majalengka dan yakin akan menjabat sebagai Tuud Kodim Majalengka.
Dengan menggunakan peti mati, rekan-rekannya membawa jenazah Sertu Suryono ke tempat peristirahatan terakhirnya di TPU kota.
Kesedihan dan haru yang campur aduk menutupi suasana duka malam itu. Begitu juga ketika pemakaman militer diadakan untuk menghormati jasa dan pengabdian almarhum kepada negara dan negara saat itu.
Jika Letkol Dudy Pilianto bertindak sebagai pengamat upacara, ia menyampaikan belasungkawa dalam sambutannya kepada keluarga almarhum.
“Kita kehilangan salah satu prajurit terbaik TNI Angkatan Darat. Semoga Allah SWT menerima amal dan perbuatan almarhum,” kata Letkol Inf Dudy.
Keluarga menangis saat jenazah Sertu Suryono dimakamkan. Para prajurit dan Letkol Inf Dudy tak kuasa menahan kesedihan hingga air mata mengalir di wajah mereka. Saat malam gelap dan cahaya redup membuat udara bergerak.
Ajudan Kolonel Inf Dudy mengatakan, “Kepada keluarga almarhum, sekali lagi saya menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya almarhumah yang kalian semua sayangi.”
Semasa hidup dan mengabdi di TNI, Almarhum Sertu Suryono dikenal sebagai pendukung segala prinsip perjuangan dalam memahami konsep berbangsa dan bernegara. Terima kasih Sertu Suryono, uang dan sumpah pengabdian. Kenyamanan TNI.
Baca: Transisi Jadi Prajurit TNI, Pemuda Ini Menangis dan Memeluk Ibunya di Depan Panglima Marinir.