Perlu Disadari, Ini Bahaya Puntung Rokok untuk Kesehatan

Gaya Hidup VIVA – 

Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan jumlah perokok terbanyak di dunia. Anehnya, masalah polusi akibat rokok sering kali terabaikan. Puntung rokok yang dibuang sembarangan telah menjadi sumber pencemaran penting bagi lingkungan kita.

Puntung rokok mengandung banyak bahan kimia berbahaya, termasuk nikotin, timbal, dan kadmium. Silakan, oke?

Jika bahan-bahan tersebut dibuang ke tanah atau air, maka dapat mencemari tanah dan air serta merusak lingkungan. Selain itu, puntung rokok juga terbuat dari filter yang tidak cepat busuk sehingga dapat bertahan bertahun-tahun di lingkungan.

Melalui program Bentoel Bangun Bangsa, Bentoel Group meluncurkan kampanye pengelolaan limbah rokok yang diberi nama Bopong. Kampanye ini diluncurkan bersamaan dengan kegiatan bersih-bersih pantai di Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu yang berkolaborasi dengan Parongpong RAW Lab dan OceanKita.

Peluncuran kampanye Bobong dihadiri langsung oleh Presiden Bentoel Group William Lumentut dan Chief Executive Officer Parongpong Lab Rendy Aditya Wachid. Acara tersebut juga melibatkan perwakilan buruh, komunitas lokal dan media untuk bersama-sama meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengatasi masalah sampah di kawasan wisata dan pantai.

Program Bopong merupakan kerjasama Bentoel Group dan Parongpong RAW Lab untuk memberikan solusi permasalahan limbah rokok. Program ini akan fokus pada empat pilar utama: kesadaran masyarakat, pengumpulan puntung rokok, partisipasi masyarakat, dan daur ulang sampah. Sampah puntung rokok yang terkumpul akan diubah menjadi bahan terbarukan dalam bentuk berbagai jenis bahan.

Sebelumnya, program Bopong pernah diujicobakan di Bandung pada tahun 2023 dan berhasil mengumpulkan 160 kilogram limbah rokok dalam waktu tiga bulan. William Lumentut, CEO Bentoel Group, mengatakan proyek ini sejalan dengan strategi perusahaan yang memprioritaskan ESG sebagai bagian dari transformasi bisnisnya.

Rendy Aditya Wachid, Chief Executive Officer Parongpong RAW Lab, mengatakan program kolaboratif ini merupakan contoh baik kolaborasi antara dunia usaha dan masyarakat untuk mencari solusi bersama atas permasalahan sampah. Parongpong RAW Lab dan OceanKita berharap dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk berpartisipasi dalam upaya pengurangan sampah dan pencemaran laut.

“Program kerjasama dengan Bentoel Bangun Bangsa ini merupakan salah satu contoh kerjasama yang baik antara dunia usaha dan masyarakat untuk mencari solusi bersama terhadap permasalahan sampah. Kami berharap dapat menginspirasi banyak organisasi untuk terlibat,” kata Randy. .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *