Pernah Viral, Bocah Penjual Snack di Pontianak Meninggal karena Kecelakaan Usai Berjualan

VIVA Trending – Baru-baru ini kabar duka datang dari seorang bocah penjual jajanan di Pontianak. Fhito Bony Fhio (biasa disapa Fhio) menjadi viral di media sosial karena ia berusaha menghidupi keuangan keluarganya dengan berjualan barang di jalan sejak ia masih kecil.

Bocah yang kerap disapa Pio tanpa terkesan menonjol ini diketahui sudah menyukai bisnis bahkan sebelum adanya COVID-19. Selain itu, menurut keluarga, mereka bekerja keras untuk menabung karena ingin membeli barang yang mereka inginkan.

“Orang tua kami tidak pernah memaksa. Malah kami selalu mengingatkan mereka untuk tidak bertanya,” kata Febby, kakak Fhio, mengutip postingan Instagram dari akun berbagi informasi tersebut.

Kini Fhio sudah tak terlihat lagi, bocah yang baru duduk di bangku sekolah dasar itu meninggal mengenaskan setelah mengalami kecelakaan tragis di Jalan Putri Dara Hitam, Pontianak pada Minggu, 5 Mei 2024 pukul 22.30.

Garis Waktu Kematian Pastry Boy

Kabar tersebut dikabarkan diungkapkan langsung oleh ibu kandung Fhio, Erniwati, melalui unggahan Instagram @hipontianak pada Selasa, 7 Mei 2024. Menurut keluarga, Pio mengalami kecelakaan usai penjualan.

Saat itu, ia dan teman-temannya sedang mengendarai sepeda motor hingga menabrak tiang dan terlempar jauh. Dua diantaranya yang masih anak-anak meninggal dunia dan satu lainnya dalam kondisi kritis dan dirawat di RS Antonius.

Ia dan temannya dikabarkan sedang pulang ke rumah usai berjualan jajanan di kawasan Pontianak saat itu.  Sayangnya, setelah Pio dinyatakan meninggal di tempat kejadian, ia tidak bisa kembali ke rumah dan harus berpelukan dengan Tuhan selamanya.

Dikenal sebagai orang yang berkepribadian baik

Fhio dikenal sebagai orang yang baik hati. Pasalnya, ia selalu meminta izin pembeli terlebih dahulu sebelum melepas suatu barang ke pasaran. Ia juga diketahui kerap membelikan obat untuk ibunya.

Dan menurut keterangan sang ibu, Pio membelikan obat dan kue untuk ibunya sebelum meninggal.

“Saat hujan beberapa hari sebelum meninggal, Martabac enak kalau hujan penuh keju,” kataku, aku tahu kamu suka makanan dingin, dikutip dalam unggahan Instagram @hipontianak, Selasa 7 Mei 2024.

Sang ibu berkata bahwa dia bertemu Pio pada malam sebelum kecelakaan dan memintanya pulang sebelum jam 10 malam.

“Saya menemuinya jam 8 malam dan menyuruhnya pulang. Saya bilang dia tidak akan datang sampai jam 9 malam. Saya menyuruhnya kembali, tapi dia tidak datang.” Ia tidak pernah sekalipun mengeluh, mengatakan, “Ibuku tidak memberiku apa-apa” dan “Duet seperti ini pada dasarnya baik untuk kehidupan sehari-hari dan baik untuk bisnis.”

Reaksi warganet

Sontak, sebuah video yang memperlihatkan dirinya menjual tubuhnya di tengah malam diunggah ke media sosial, yang langsung menuai berbagai reaksi dari netizen di media sosial.

“Maaf, tapi kenapa adik laki-laki saya berbisnis sampai larut malam? Rumah orang tua saya dalam video ini kondisinya sangat bagus. Apakah mereka termasuk dalam kategori orang kaya? Saya minta maaf karena bertanya. Saya gak tau sejarah awal adikku,” kata salah satu warganet. Sebuah postingan telah diterbitkan.

Salah satu netizen menulis, “Allah kangen banget sama kebaikanmu. Anakku, sekarang kamu bisa berlarian bebas di surga-Nya… Al Fatihah.”

“Yaa Allah Yaa Rahman Yaa Rahiim…Yaa Rasululloh tercinta mohon bergabunglah dengan kami dan terimalah anak ini di surgamu Yaa Robbanna,” sahut yang lain.

“Astaga, kamu telah memuliakan ibumu,” kata yang lain.

“Allah memanggilmu nak Pio. Allah memanggilmu cepat karena akan lebih sulit jika kamu besar nanti di dunia yang kejam ini. Kamu tidak pantas mendapatkannya di bumi. Lebih baik kamu di surga,” sahut yang lain. Pengguna berkata: .

“Berbakti nak, semoga husnul khatimah ban,” sahut yang lain.

“Insyaallah Allah sangat menyayanginya sehingga terpanggil sejak dini untuk memperjuangkan kebaikan,” tulis yang lain.

Baca artikel menarik dan populer lainnya di link ini:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *