Jakarta, Titik Kumpul – Beberapa waktu lalu, publik dihebohkan saat Denny Sumargo tiba di rumah Farhat Abbas. Tindakan tersebut merupakan hasil tantangan yang dilontarkan Farhat Abbas. Mantan suami Nia Daniaty itu terang-terangan mengaku ingin memukul Denny Sumargo karena dianggap kasar padanya.
Terkait kedatangan Farhat Abbas, Denny Sumargo mengungkapkan kedatangannya untuk memenuhi keinginan sang pengacara. Ia juga datang bukan untuk berdebat dengan sang pengacara, namun ia ingin memberikan pesan agar tidak mencoreng namanya di muka umum dengan mengancam orang lain.
“Rencana saya ke sana mau dipukul, saya bilang tidak mau jawab. Tahukah Anda mengapa saya mengatakan itu? untuk memberinya pesan, saya datang bukan untuk membuat keributan atau memukulmu atau mengancammu. Aku datang kesini ingin memberitahumu agar mengingat baik-baik adik Farhat Abbas, kamu adalah seorang pengacara, yang aku tahu, ayahmu orang yang hebat, ibumu orang yang baik, aku tahu. “Jangan sampai perilaku di muka umum mengancam orang dengan hukuman, apalagi pemukulan,” ujarnya dikutip dari tayangan YouTube Deddy Corbuzier.
Denny Sumargo juga menjelaskan, masyarakat tidak takut dengan pengacara, mereka takut menghadapinya. Namun Densu, sapaan akrabnya, mengaku terpaksa mendatangi Farhat Abbas saat itu untuk menghentikan kebiasaan Farhat Abbas yang kerap menyerang kepribadian orang lain. Jadi, pengacara tidak bisa terus-terusan merasa superior.
“Orang-orang itu gak takut sama kamu, cuma pemalas saja. Cuma malam itu saya pikir orang ini harus dihentikan, kalau terus begini dia akan terus merasa mabuk. (Jadi sebenarnya saya ingin memberi pelajaran bahwa semua orang tidak akan takut sama kamu.” takut hukum) ini benar sekali karena kita berasal dari negara yang sama (Makassar). dia bilang begitu.
Sementara soal alasan membawa kamera tersebut, Densu mengaku tahu persis orang macam apa Farhat Abbas itu, karena itulah ia membawa kamera itu sebagai dokumen.
“Saat saya ke sana, yang ambil kamera sudah ada, saya bawa kamera untuk dokumen. Tahukah kamu alasannya? “Orang suka memutarbalikkan kata, jadi harus ada bukti yang terdokumentasi,” ujarnya.
Sementara itu, terkait kehadiran sejumlah awak media di kediaman Farhat Abbas saat itu. Densu punya jawabannya.
“Media datang karena dia ngomong ke media, jadi harus kembali ke media. Sekarang masih seperti itu, kalau saya tidak datang membawa kamera, tidak datang membawa dokumen atau jurnalis, apa jadinya? Cuma kekuasaan (ucapannya), apa yang akan saya lakukan? “Bukan konflik kalau ada konflik yang melibatkan pemukulan dari kedua belah pihak,” ujarnya.