Persibo Bojonegoro dan Persikota Tangerang Tak Mau Terbebani Isu Miring Kepemilikan

Bogor – Persico Bohonegoro – Persicota Tangerang berakhir imbang tanpa gol saat saling berhadapan di Stadion Mini Cibinong, Kamis sore WIB, 30 Mei 2024, pada laga babak kedelapan Liga 3. Laga ini menjadi sorotan sejak cocok karena ada hubungannya dengan status properti.

Eko Setiawan yang tergabung dalam komite eksekutif PSSI tercatat sebagai pemilik tiga klub Ligue 3. Selain Persibo Bohonegoro dan Persicot Tangerang, ada juga Farmel.

Ketiga klub ini kini berada di posisi 8 besar Liga 3. Peluang mereka untuk lolos ke Liga 2 cukup tinggi. Namun kritik menyusul karena konflik kepentingan.

Di media sosial banyak yang memperbincangkan status kepemilikan Eko Setiawan di ketiga klub tersebut. Ada pula yang mengaku saat melawan Persikota Tangerang di babak 16 besar, Farmel tak punya keinginan menang.

Pelatih Persik Tangerang Mok Fakhrudin mengatakan anak asuhnya tetap fokus pada delapan laga terakhir Liga 3 kali ini dan tidak terpengaruh dengan isu-isu negatif yang muncul dari luar.

Sempat bermain imbang tanpa gol dengan Percybo, namun menurutnya para pemain berjuang keras untuk meraih kemenangan. Namun hasil akhirnya tidak sesuai dengan keinginan mereka.

“Tidak ada pengaruh dari sisi psikologis, buktinya anak-anak berjuang sampai akhir untuk mencetak gol. Namun hasilnya lagi-lagi tidak sesuai harapan. Kami melihat antusiasme para pemain, bahkan di bangku cadangan mereka berteriak untuk mencetak gol.” tujuan,” kata Fakhruddin pada pertemuan mereka saat itu.

Hal serupa juga ditegaskan Pelatih Persibo Bohonegoro Putu Gede Swissantoso. Hal ini memastikan bahwa semua anggota tim ingin menunjukkan rasa hormat terhadap sepak bola dengan bermain keras.

“Karena menunjukkan rasa hormat terhadap sepak bola berarti bermain dengan penuh semangat. Jika pemain atau pelatih tidak serius maka akan dicatat. Karena sepak bola itu kecil,” kata I. Putu Gede.

“Saya sangat tidak menyukai hal-hal ini. Ada banyak kejadian bencana dan kita perlu belajar. Karena bagaimanapun situasinya, para pemain dan pelatih pasti akan menderita. Oleh karena itu, saya tegaskan kita harus berjuang karena kita membawa kebaikan. nama masyarakat Bohonegoro,” imbuhnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *