Titik Kumpul – Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Indonesia menjadi tuan rumah FEI CSI International Show Jumping Competition. Kejuaraan internasional ini akan diselenggarakan oleh Equinara Horse Sports pada tanggal 21 hingga 23 Juni 2024.
Equanara Horse Sports sangat bangga atas keberhasilannya menciptakan event kelas dunia sebagai penyelenggara.
FEI (Fédération Equestre Internationale) adalah organisasi induk olahraga berkuda internasional yang berbasis di Lausanne, Swiss.
Pada kesempatan ini, Indonesia untuk pertama kalinya menyelenggarakan 3 (tiga) kelas CSI yaitu CSI1*, CSIYH1* dan CSIJ-A. Untuk kelas CSI1* terdapat 4 (empat) kelas yaitu lompat 105 cm, lompat 110 cm, 120 cm, dan 125 cm.
Lalu ada kelas CSIYH1* yang dikhususkan untuk kuda muda usia 5-7 tahun. Terakhir, divisi CSIJ-A yang merupakan divisi untuk atlet muda berusia 14-18 tahun.
Ajang ini merupakan ajang resmi sesuai standar internasional, seluruh atlet yang mengikuti kejuaraan ini telah mendapat persetujuan FEI begitu juga dengan kudanya, hal ini disampaikan oleh Addinda Uanita selaku CEO Equanara Horse Sports.
“Atlet dan kuda peserta kejuaraan ini harus memiliki nomor identitas yang dikeluarkan tersendiri oleh FEI, jika terdaftar di database maka hasil pertandingan atlet akan dicatat di database FEI,” ujarnya.
Pada kejuaraan ini, Equanara Horse Sports mengundang petinggi FEI dari berbagai negara termasuk Indonesia. Ketua Juri Presiden Yee Cheng Yeh (TPE) FEI Level 3 hadir dalam kegiatan ini, Juri 2 (dua) anggota yaitu Ttin Erviyanti Ibrahim (SGP) FEI Level 3 dan Tiara Ulfa Zen (INA) FEI Level 1. Dan satu lagi juri bermain peran juri asing, Nai Yue Ho (SGP) FEI Level 3.
Kami mengundang Abdulkarim Abd dari Qatar untuk menjadi perancang kursus. Abdulkarim Sabri – FEI Level 3 dibantu oleh Serma Rafik Sayazali dari Indonesia.
Menurut Presiden Juri Yi Cheng Yeh (TPE), tidak mudah mempersiapkan pertandingan di level internasional tersebut, namun kenyataannya Equanara Horse Sports mampu menanganinya dengan baik.
Asisten steward level 1 FEI asal Thailand, Kanokrat Torun dan Thani Swetanalin, Hilary Long dari Singapura, dan Paulo Satrio Prasetyo dari Indonesia turut hadir. Terakhir, sutradaranya adalah Jupri Mardi dengan FEI level 3.
Ph.D. Addinda Juanita.
Sebagai anggota Dewan Eksekutif AEF/Kepala Pemasaran dan Keuangan, dr. Addinda Uanita mengatakan kejuaraan ini disponsori oleh Asian Equestrian Federation, PP PORDASI dan FEI.
Kejuaraan kali ini mencakup divisi nasional dan internasional. Jumlah total kuda yang terdaftar untuk kejuaraan ini mendekati 200 ekor.
Lebih dari 100 kuda telah ditemukan di divisi nasional, dan setengah dari 200 kuda di divisi nasional telah ditemukan. Untuk pendaftaran atau registrasi, kurang lebih 120 lamaran diterima oleh bagian internasional;
“Ini yang terbesar di Asia Tenggara.” Mengenai kejuaraan ini, kata direktur eksekutif Equanara Horse Sports yang merupakan presiden acara tersebut.
Kemudian untuk kategori nasional, jumlah pendaftar bisa dua kali lipat dibandingkan kategori internasional. Tentunya ada 4 (empat) negara yang mengirimkan atletnya pada kejuaraan ini yaitu Uzbekistan, Singapura, Malaysia dan Indonesia.
Salah satu peserta permainan merasa istimewa karena Pak. Bakhromjon Gaziev (UZB) Wakil Presiden AEF dan Presiden Federasi Berkuda Uzbekistan.
Ia mengaku senang berada di Indonesia, diterima dengan baik, dan panitia penyelenggara sangat profesional.
Dengan adanya atlet dari banyak negara tentunya hal ini akan menjadi keuntungan positif bagi para atlet pada khususnya.
“Saya berharap dengan hadirnya banyak atlet dari negara lain dapat memacu semangat bersaing para atlet Indonesia dan tentunya meningkatkan kualitas para atlet, dan kedepannya dapat mengikuti kompetisi internasional seperti Asian Games dan Olimpiade,” Tambahan ditutup.