Pertama Kali, Pertukaran Mahasiswa Luring di Program MBKM Perguruan Tinggi Keagamaan Islam

Jakarta – Untuk pertama kalinya, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam melalui Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) akan menyelenggarakan kegiatan pertukaran pelajar (PM Luring) secara offline. 

Program ini dikembangkan sebagai bentuk implementasi kebijakan Kampus Merdeka Belajar (ILC) PTKI yang dituangkan pada tahun 2020. Dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam No. 7290 (Kepdirjen Nomor 7290 Tahun 2020). Sebelumnya kegiatan pertukaran pelajar hanya dilakukan secara daring (PM-Daring).

“Pada tahun 2024, kami akan memperluas program MBKM dalam bentuk beberapa program lainnya. “Jika pada tahun-tahun sebelumnya pertukaran pelajar hanya dilakukan secara online, maka mulai saat ini program pertukaran pelajar harus dilakukan secara offline,” kata Direktur PTKI Ahmad Zainulis Hamdi dalam keterangan yang disampaikan di Titik Kumpul tahun 2024. pada hari Minggu, 7 Juli.

Menurutnya, salah satu filosofi kegiatan pertukaran pelajar pada program MBKM adalah tidak hanya berfokus pada aspek kognitif siswa saja, kegiatan tersebut juga bertujuan untuk membentuk berbagai sikap siswa, termasuk menghargai keberagaman budaya. , pandangan, agama dan kepercayaan di tempat baru tempat siswa tinggal.

“Program ini sangat baik karena akan membuka mata siswa terhadap tempat baru sehingga siswa mendapat pengalaman bermakna yang mampu mengembangkan kepekaan sosial dan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan baru,” imbuhnya.

“Karena saya yakin melalui kegiatan ini mahasiswa juga mempunyai kesempatan untuk mengembangkan soft skill atau hard skill tambahan yang mungkin tidak tersedia di kampus asalnya,” lanjutnya.

Menurut informasi, direktur PTKI pada tahun 2024 21 Juni diterbitkan surat edaran no. B-509/Dj.I.III/HM.00/06/2024 tentang Pedoman Teknis Program Paket MBKM -1 2024/2025. pada tahun 2024 1 Juli surat no. B-527/DJ.I/Dt.I.III/PP.00/07/2024 tentang penunjukan tuan rumah PTKIN untuk menyelenggarakan kegiatan PM secara offline. 

Dalam kedua surat tersebut Direktur PTKI menetapkan rencana operasional PM-Offline yang memuat informasi sebagai berikut:

Pertama, mengenai durasi dan pelaksanaan program kegiatan PM-Offline dilakukan selama 1 (satu) semester penuh dan dapat diakui setara dengan minimal 20 SKS. 

Pada tahun ajaran 2024/2025, kegiatan PM-Offline dilaksanakan sebanyak 2 gelombang, dengan rincian sebagai berikut: Gelombang 1 dimulai pada semester ganjil tahun ajaran 2024/2025 mulai tahun 2024 Agustus hingga Desember Pada angkatan semester genap tahun ajaran 2024/2025 bulan Januari sampai dengan bulan Juli 2025.

Kedua, tidak semua Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) mempunyai kegiatan PM-Offline. Berdasarkan evaluasi Pokja Program MBKM Direktorat PTKI, hanya 11 PTKIN berikut yang diputuskan untuk menyelenggarakan kegiatan: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta UIN Sunan Gunung Djati Bandung UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta UIN Walisongo Semarang UIN Sunan UIN Ampel Suraba Mabrahimulana Mali Malang UIN Alauddin Makassar UIN Raden Fatah Palembang UIN Ar-Ranieri Banda Aceh UIN Raden Mas Said UIN Surakarta Prof. Kiai Haji Saifudin Zuhri Purwokerto

Informasi lengkap mengenai program MBKM Gelombang-1 Tahun Pelajaran 2024/2025 yang diselenggarakan oleh Direktorat PTKI dapat dilihat pada website Direktorat MBKM-PTKI https://merpati.kemenag.go id/.

“Batch-1 tahun anggaran 2024/2025, kami baru menunjuk 11 PM PTKIN sebagai penyelenggara kegiatan offline. Namun, kami tidak membatasinya pada siswa yang berpartisipasi. Bahkan, seluruh mahasiswa PTKI juga bisa mendaftar untuk mengikuti program ini melalui website Direktorat MBKM-PTKI. Nantinya akan diseleksi sasarannya oleh kelompok kerja MBKM dan PTKIN. “Jika memenuhi syarat dan memenuhi kuota maka akan diterima menjadi peserta program,” pungkas Zainul.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *