Jakarta, Titik Kumpul – Beberapa tahun terakhir, masyarakat Indonesia memutuskan untuk tidak memiliki banyak anak. Salah satu permasalahan yang paling sering dibicarakan adalah mengenai biaya membesarkan anak.
Biaya membesarkan anak di era sekarang ini cukup tinggi dalam beberapa tahun terakhir. Orang tua rela mengeluarkan uang lebih untuk memastikan anaknya mendapatkan yang terbaik, termasuk dalam bidang pendidikan. Pindah.
Hal ini dibenarkan oleh Dr Tirta yang menyebut salah satu anak memiliki dana yang sangat besar.
“Setiap punya banyak anak, pikirkan betapa berharganya satu anak. Bukan hanya menertawakan saya, tapi juga memposting konten-konten lucu,” ujarnya mengutip dari video yang diposting di akun @parenting anak saya.
Dr Tirta juga mengungkapkan ketika anak mencapai usia 5 tahun. Biayanya juga mahal. Ia bahkan menyinggung perbedaan uang jajan antara orang kaya dan orang yang tidak mampu secara finansial.
“Nah, setelah tahun kelima, jadi lain lagi, sekolahnya biayanya jutaan, pelajarannya jutaan. Biaya makan, sekarang uang jajan ‘nak 5 ribu rupee’. Chilock?” dia bertanya.
Dia menambahkan: “inilah perbedaan antara si kaya dan si miskin. Si miskin diberi uang saku 2-3k. Apa yang didapat dari 2k-3k di sekolah? Tsilok? Sementara itu, orang kaya memberinya Rp 30k untuk mendapatkan dua pangsit telur. “Nutrisi itu berbeda, jadi orang yang lahir dari keluarga kaya mempunyai hak istimewa untuk menjadi atletis secara alami, dan kita tidak bisa mengubahnya,” katanya.
Tirta mengaku memiliki pola pikir tersebut karena pernah mengalaminya.
“Saya terlahir dengan keistimewaan karena saya lahir dari keluarga terpelajar. Ayah saya seorang dosen yang juga seorang bankir, jadi saya bisa berpikir seperti itu,” jelasnya.