Jakarta, Titik Kumpul – Jumlah peserta kompetisi sepak bola wanita MilkLife Soccer Challenge seri kedua semakin bertambah. Dibandingkan rekor pertama pada Mei lalu, peserta saat ini meningkat lebih dari tiga kali lipat.
1.359 siswa dari 85 sekolah dasar (SD) se-Jakarta mencoba bermimpi menjadi bintang sepak bola putri Indonesia dengan mengikuti kompetisi yang dicanangkan MilkLife dan Dinas Olahraga Djarum Foundation.
MilkLife Soccer Challenge – Jakarta Series 2 2024 akan digelar mulai Rabu 6 November hingga Minggu 10 November 2024 di Kingkong Soccer Arena dan Stadion Atang Sutresna Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur.
Mereka terbagi dalam 31 kelompok umur (KU) 10 tim dan 88 KU 12 tim. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan Seri 1 yang hanya berjumlah 9 tim KU 10 dan 25 tim KU 12 dengan jumlah siswa yang terlibat sebanyak 368 orang.
Asisten pelatih MilkLife Soccer Challenge Asep Sunarya mengungkapkan peminat pada seri kedua meningkat signifikan dibandingkan seri pertama. Hal ini dibandingkan dengan kualitas pesertanya.
“Peminat seri kedua ini semakin meningkat. Banyak sekolah yang sebelumnya belum pernah melihat turnamen sepak bola putri, sekarang di seri kedua sudah tahu. Ada yang main sepak bola dan itu konsepnya sepak bola sesuai aturan,” tuturnya. Asep Sunarya saat ditemui Titik Kumpul di Jakarta, Sabtu, November. 9 Agustus 2024.
“Yang penting sebelumnya mereka senang, kompetisi ini bukan soal juara, tapi proses panjang untuk sampai ke sana. Kualitas grup kedua ini akan semakin baik karena banyak hal yang didapat dari para peserta. “, dia menekankan.
Talenta terpilih akan berkesempatan untuk mengikuti MilkLife Extra Training. Pelatih kepala MilkLife Soccer Challenge, Timo Scheunemann, yang telah memegang lisensi kepelatihan UEFA A di Jerman sejak 2007, langsung menawarkan program pelatihan khusus ini untuk meningkatkan keterampilan dasar sepak bola.
“Di kompetisi 8 kota itu kami menyeleksi pemain agar lebih banyak berlatih. Semua itu program dari pelatih Timo agar bisa lebih baik lagi di seri 2. Kalau ada seleksi reguler, anak-anak akan berangkat ke Kudus pada bulan Januari untuk mengikuti turnamen tersebut. Turnamen All Star,” kata Asep.
Asep mengatakan, peserta dari grup kedua ini akan diseleksi untuk mengikuti turnamen All Star yang digelar pada 24 hingga 26 Januari 2025 di Kudus.
“All Star akan mewakili nama negara, bukan nama sekolah. Setelah bermain di Kudus, akan dipilih 8 tim yang memiliki anak-anak terbaik. Ada 14 perwakilan anak-anak dengan tempat ini, maka semua akan memiliki bagus waktunya. Dibagi berdasarkan kelompok umur,” kata Asep.
Sementara itu, salah satu peserta, Aninditha El Hebsy, menunjukkan perkembangan yang baik pada kelompok kedua ini. Siswa SDN Mampang 1 Depok ini mencetak 15 gol dan mengantarkan timnya ke babak semifinal.
“Dulu kelompok pertama 9 gol, sekarang jadi 15. Bertambah karena latihan keras. Anak senang mudah menangkap apa yang dikatakan pelatih, ada konsekuensinya meski mengalami kemajuan,” kata Evi Lutfiani, ibunda Aninditha. .
MilkLife Soccer Challenge – Jakarta Series 2 mengubah jumlah peserta divisi 7×7 dengan menggelar babak penyisihan KU 12 sebelum bertanding di babak penyisihan grup dengan 64 tim.
Pada KU 10 ada 31 tim yang langsung bermain di babak penyisihan grup. Namun untuk kategori Skill Challenge yang meliputi dribbling, satu lawan satu, manajemen operan, tendangan penalti, dan tendangan gawang, digunakan sistem eliminasi langsung.
Hadirnya MilkLife Socer Challenge di delapan kota tidak hanya memberikan kemudahan dalam hal kompetisi karena akan menjadi ajang unjuk gigi talenta-talenta di bidang hijau, namun juga akan diperkuat dengan pencarian talenta-talenta yang berbuah.
Terdapat tim talent scouting yang menilai secara kritis bakat para peserta di setiap kota. Penilaian tim pencari bakat tidak hanya didasarkan pada keterampilan teknik sepak bola biasa, tetapi juga berdasarkan atletis, kondisi fisik, ketangkasan, kepercayaan diri, kerja sama tim, stabilitas dan kekuatan juang.