Peserta UTBK Diimbau Waspada Penipuan Janji Kelulusan

VIVA – Wakil Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Chatarina Muliana meminta peserta Ujian Tulis Komputer (UTBK) tidak terjebak membeli gelar dengan membayar sejumlah uang. .

“UTBK SNBT dilaksanakan dengan jujur ​​dan transparan. Jangan tergiur dengan janji manis keberhasilan dengan membayar sejumlah uang,” ujarnya, dilansir Antara, Kamis, 2 Mei 2024.

Ia berharap seluruh peserta UTBK-SNBT tidak tergiur dengan tawaran tersebut dan mengikuti prosedur yang berlaku.

Agar tidak terjadi kecurangan, jelasnya, panitia UTBK di UNS memastikan peserta yang mengikuti UTBK sesuai dengan foto yang tertera di kartu pesertanya.

“Sebelum memasuki ruang ujian, peserta kami diperiksa melalui metal detector dan kami pastikan foto yang ada di kartu peserta sesuai dengan kartu identitas dan wajah peserta. Kami akan bekerja keras jika terjadi kecurangan dalam pelaksanaan TTBK ini.” dia menambahkan.

Sementara itu, ia menegaskan, sumber daya ujian yang disediakan panitia cukup untuk membuat peserta nyaman mengerjakan soal-soal UTBK.

“Pengurus juga telah menyiapkan komputer alternatif di setiap ruang ujian,” lanjutnya.

Ia juga menyampaikan bahwa UNS memberikan perhatian khusus kepada peserta berkebutuhan khusus dengan menyediakan materi ujian yang sesuai dengan kebutuhannya. Ada lima peserta tunanetra yang terdaftar di Pusat UTBK UNS.

Sesuai jadwal, peserta ini akan mengikuti ujian tertulis pada Kamis (2/5) sesi ketiga, mulai pukul 06.45 WIB di UPT ICT – Laboratorium Komputer 2 UNS.

Presiden Pusat UTBK UNS dan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Prof Ahmad Yunus mengatakan, total peserta yang mengikuti UTBK di kampus UNS sebanyak 29.786 orang.

Disebutkannya juga, UNS saat ini menjadi pemilik UTBK di 14 lokasi yang tersebar di berbagai kampus UNS, antara lain Kampus Mesen dan Kampus Pabelan.

“Kami ditugaskan untuk menyelenggarakan 14 sesi ujian gelombang I dan 14 sesi ujian gelombang II. Total ruang ujian kami sebanyak 1.125 peserta/sesi, termasuk ruang khusus peserta berkebutuhan khusus,” jelasnya.

Sesi pertama pada Selasa, 30 April 2024 diikuti 1.060 peserta dari total 1.105 peserta terdaftar. Artinya, ada 45 peserta atau sekitar 4,07 persen yang tidak lulus ujian. (Semut) Baca beberapa artikel menarik dan informatif di tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *