Titik Kumpul – Petugas Aipda Polsek Rudi Panjaitan menjadi sorotan publik. Hal ini terjadi karena seorang polisi di Pulogadung diduga menolak laporan seorang wanita berinisial KM yang menjadi korban perampokan.
Insiden ini mempunyai dampak jangka panjang. Aipda Rudi dicopot dari jabatannya. Ia pun diinterogasi oleh Staf Profesi dan Keamanan (Propam) Polda Metro Jaya.
Kabar penolakan laporan tersebut menjadi berita terpopuler di channel Titik Kumpul News pada Senin 13 Desember 2021.
Selain isu polisi menolak melaporkan, kabar bandar narkoba yang menyimpan sabu di pohon jambu biji juga menarik minat pembaca Titik Kumpul.
Operasi pengedar narkoba itu terjadi di Lombok Barat, Nusa Tangara Barat (NTB). Pelaku memodifikasi daun jambu biji untuk menyimpan sekantong ganja di rumahnya.
Bukan hanya dua pesan ini. Berita teratas juga mencakup banyak berita lainnya. Berikut lima berita terpopuler di Titik Kumpul News Channel Senin 13 Desember 2021 yang dirangkum secara ringkas:
1. Viral bantah laporan penembakan Aipda Rudi, korban penyerangan terhadap seorang wanita.
Polsek Aipda Pulogadung Rudi Panjaitan yang menolak melaporkan korban penyerangan terhadap wanita berinisial KM, dicopot dari jabatannya. Sanksi transfer pasti juga akan dijatuhkan kepada Aipda Rudi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kompol Endra Zulpan mengatakan Aipda Rudi sudah dipindahkan ke Polres Metro Jakarta Timur. Pendistribusian tersebut dilakukan dalam rangka pemeriksaan Departemen Profesionalisme dan Keselamatan (Propam) Polda Metro Jaya.
“Sudah dipindahkan ke Polres Metro Jakarta Timur untuk dilakukan pembinaan dan penyidikan,” kata Zulpan kepada wartawan, Senin, 13 Desember 2021. Baca selengkapnya di sini.
2. Nasib tragis polisi yang menolak melaporkan wanita yang dirampok
Anggota Polres Metro Jakarta Timur diperiksa Propam Polda Metro Jaya setelah diduga menolak memberikan kesaksian terhadap perempuan berinisial KM yang menjadi korban perampokan di Jalan Sunan Sedayu, Jakarta Timur. “Iya (diperiksa propam),” kepada Kompol Humas Polda Metro Jaya Zulpan kepada wartawan, Senin 13 Desember 2021.
Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Timur Erwin Kurniawan menambahkan, petugas polisi yang membantah laporan tersebut diperiksa di Polres Metro Jakarta Timur. Namun Erwin tak merinci identitasnya. Baca pesan selengkapnya di sini.
3. Pohon jambu yang jual obat di Lombok, ternyata ini pemiliknya
Tampaknya tidak ada kekurangan cara bagi para pengedar narkoba untuk mengecoh pihak berwenang. Ada banyak cara untuk menyelundupkan narkoba dan memanipulasi orang untuk menipu petugas.
Seperti penjual sabu-sabu di Lombok Barat yang menyimpan sabu-sabu di dalam daun jambu biji.
Pelaku berinisial IMW, 43, asal Desa Jagaraga, Kecamatan Kuripan, Lombok Barat, memodifikasi daun jambu biji untuk menyimpan paket sabu di rumahnya di kawasan Mataram. Baca pesan selengkapnya di sini.
4. Temui Try Sutrisno, Salim Segaf dan petinggi PKS untuk meminta nasihat
Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Al Jufri bertemu dengan Wakil Presiden ke-6 RI Jenderal (Purn) TNI Try Sutrisno. Sejumlah isu dibahas dalam pertemuan tersebut, salah satunya mengenai kondisi demokrasi di Tanah Air. S
Alim mengungkapkan kebahagiaannya bisa bertemu dengan politisi seperti Try Sutrisno. Ia mengaku banyak menerima nasehat dan pesan nasional yang dipercayakan kepada PKS. Salim mengatakan, PKS akan bekerja sesuai dengan pengumuman Try. Baca pesan selengkapnya di sini.
“Terima kasih Pa Coba, semoga sehat selalu. Sebelumnya kita juga menerima pesan nasional yang luar biasa. Insya Allah PKS akan menunaikan amanah nasional,” kata Salim dalam keterangannya, Senin, 13 Desember 2021.
5. Milisi Sulu Filipina bersemangat menyerang Sabah, Malaysia. Ini adalah fakta
Laporan tersebut mengungkapkan bahwa milisi Sulu, yang berlokasi di bagian selatan Filipina, merencanakan serangan terhadap negara bagian Sabah di Malaysia timur.
Laporan sebelumnya oleh South China Morning Post mengungkapkan pertemuan rahasia 19 walikota provinsi Sulu di Filipina selatan di mana mereka membahas perekrutan 600 pejuang bersenjata dan membentuk mereka.
“Tentara Kerajaan Sulu” untuk menyerang Sabah. Mengutip sumber keamanan regional, laporan tersebut mengungkapkan bahwa mata-mata dikirim untuk menggeledah kota pesisir tersebut dan waktu terbaik untuk menyerang adalah pada bulan Februari 2022 – hari peringatan serangan Lahad Datu pada tahun 2013. Baca cerita lengkapnya di sini.