Pondok Indah Mall II Gandeng Tuksedo Studio Gelar Pameran Deretan Replika Mobil Legendaris Dunia

JAKARTA, Titik Kumpul – Pabrik mobil klasik buatan Tuxedo Studio Bali menyelenggarakan pameran mobil klasik bertajuk ‘Legendary Automobile Showcase: An Exhibition of Elegance’ pada 12-18 Agustus 2024 di Pondok Indah Mall (PIM) II, Jakarta.

Pada pembukaan pameran mobil klasik terbesar di Indonesia, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif resmi mengumumkan Studio Tuxedo akan menjadi destinasi wisata baru di Bali. Yuk lanjutkan scroll artikel lengkapnya di bawah ini.

Direktur Studio Tuxedo, Laxmana Gusti Handoko mengaku sangat bangga dan mengapresiasi kesempatan yang diberikan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kepada pabrik mobil klasik buatan tangan yang didirikan Puji Handoko, asal Surabaya ini adalah seorang arsitek namun sudah berumur panjang di Desa Ketwell, Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali.

“Merupakan suatu kehormatan dan tantangan bagi kami, tim Tuxedo Studio yang sebagian besar terdiri dari seniman dan generasi muda kreatif, untuk mampu menciptakan karya terbaik yang dapat mengharumkan nama Indonesia di mata dunia, khususnya di industri otomotif. Jika destinasi wisata Museum Angkut ada di Malang, maka Bali merupakan destinasi wisata pabrik mobil klasik, ujarnya.

Gusti mengatakan pengakuan tersebut mendorong Kemenparekraf menggandeng Tuxedo Studio sebagai salah satu co-branding brand Wonderful Indonesia.

Kerja sama ini diyakini akan membawa implikasi positif bagi Pabrik Mobil Klasik yang berlokasi di Jalan Tukad Tempuangan No. 356, Ketevel, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar.

“Dari manfaatnya jelas, eksposurnya, mereknya, tujuannya. Karena kalau di barang mewah itu bukan yang fokus penjualan, masih banyak biaya tambahan lainnya,” ujarnya.

Soal pameran di PIM Jakarta, Gusti mengaku terinspirasi dari banyak pameran mobil klasik terbesar dunia seperti Retromobile di Paris, Perancis, Goodwood ReTitik Kumpull Exhibition di West Sussex, Inggris, Pameran Mobil Klasik Silverstone. Inggris,

Sebelumnya Tuxedo juga mengadakan pameran bersama di beberapa kota seperti Surabaya, Yogyakarta dan Bali.

Gusti juga mengatakan, dalam pameran tersebut akan ada test drive mobil klasik dan bagi yang tidak sempat test drive juga akan ada simulator mobil klasik selain bisa berfoto di photo booth.

Putra pengusaha sekaligus arsitek Puji Handoko ini juga mengungkapkan, tujuan diadakannya pameran mobil klasik dari Tuxedo Studio ini adalah untuk menyadarkan masyarakat bahwa mobil klasik memiliki nilai tersendiri dan memahami bahwa kini Indonesia sudah menjadi industri barang mewah

Selain itu, pameran juga ingin mendekatkan para pecinta mobil klasik, menurut Gusti, selama ini pembelinya 90 persen berasal dari Jakarta.

Pameran ini juga diharapkan dapat semakin mempromosikan keberadaan Tuxedo Studio. Ia mengungkapkan, Tuxedo Studio merupakan produsen mobil klasik yang mempekerjakan sumber daya manusia lokal, namun sudah mendapat pengakuan global.

Sementara itu, soal kemungkinan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenperekraf) masuk dalam daftar destinasi wisata baru bidang otomotif di Indonesia yang menakjubkan, Gusti mengatakan sudah beberapa kali ditanyakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Ekonomi Kreatif. Survei tersebut dilakukan. Ekonomi

Sejauh ini, pihak tersebut juga mendapat kunjungan gratis dari kalangan pelajar dan mahasiswa untuk melihat studio-studio pembuat mobil klasik dunia tahun 1950-an hingga 1960-an.

Kini, ketika berkunjung, mereka bisa mengirimkan notifikasi melalui media sosial yang dikelola pabrik replika mobil antik tersebut.

Dari tahun 2021 hingga Juli 2024, 20 mobil yang tidak lagi tersedia di pasar internasional didesain ulang di studio.

Satu unit mobil klasik diproduksi selama 12 bulan, dan dengan dukungan sekitar 80 pekerja dan pekerja seni bidang otomotif asal Bali, sekitar 90 persen bahan yang digunakan merupakan produk dalam negeri, kecuali mesin.

Kabarnya, ada sekitar 100 unit antrean para peminat mobil klasik asal Timur Tengah, Amerika Serikat, dan beberapa negara di Eropa yang berminat memesan mobil tersebut.

Namun produksi dan pengiriman pesanan konsumen internasional belum dilakukan di luar negeri karena harus mematuhi peraturan ekspor.

Pasalnya, untuk menjual ke luar negeri, Anda tidak diperbolehkan menggunakan merek kendaraan rekondisi tersebut, melainkan menggunakan nama pabrik yang Anda miliki.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *