Titik Kumpul Lifestyle – Pada tahun 2030, populasi wanita menopause di seluruh dunia diperkirakan akan meningkat menjadi 1,2 miliar, dengan 47 juta wanita memasuki fase ini setiap tahunnya.
Lebih dari sepertiga wanita menopause melaporkan gejala parah, yang mungkin berlangsung selama 10 tahun atau lebih setelah periode menstruasi terakhirnya. Scroll untuk informasi selengkapnya, yuk!
Hal ini mempunyai dampak yang signifikan terhadap kualitas hidup mereka. Namun, sekitar 30 persen wanita yang mengalami gejala sedang hingga berat dan berkonsultasi ke dokter tidak ada pengobatan.
Cecilia Caetano, Head of Global Medical Affairs for Women’s Health, Bayer AG, mengatakan selain mengalami gangguan tidur, banyak wanita di seluruh dunia yang umumnya menderita gejala vasomotor (VMS) pada masa transisi menopause, yang dapat mempengaruhi kualitas hidup mereka.
Gejala ini biasa disebut hot flashes atau flushes (HFS) dan keringat malam. Vasomotor merupakan gejala menopause yang paling umum dialami wanita pada masa menopause, kata Cecilia dalam keterangannya yang dikutip Minggu, 31 Maret 2024.
Oleh karena itu, diperlukan pengobatan yang inovatif. Bayer juga berinvestasi dalam memperluas pilihan terapi dan meningkatkan kualitas layanan bagi wanita menopause, kata Cecilia.
“Kami berkomitmen untuk memajukan ilmu pengetahuan dan memecah keheningan dengan mendorong pendidikan, meningkatkan kesadaran dan memperluas pilihan pengobatan untuk mendukung perempuan di berbagai tahap kehidupan mereka,” katanya.
Secara khusus, Bayer telah memperkuat kemampuan inovasinya dengan fokus penelitian di empat bidang terapi utama (penyakit kardiovaskular, onkologi, imunologi dan neurologi serta penyakit langka).
Christian Rommel, Anggota Komite Eksekutif Divisi Farmasi Bayer dan Kepala Penelitian dan Pengembangan, menambahkan bahwa selama 24 bulan terakhir, Bayer telah bekerja di bidang penelitian dan pengembangan dan telah mencapai kemajuan penting dalam memulihkan prospek bisnis yang sehat.
“Dengan tingkat urgensi yang tinggi, kami akan terus mendorong permohonan izin obat baru yang lebih inovatif (Investigational New Drugs – IND) secara berkelanjutan dengan meningkatkan kontribusi dari perusahaan platform. Kami juga akan secara aktif mengupayakan kolaborasi dan kemitraan baru peluang dalam visi dan tujuan perusahaan,” ujarnya.