PPN 12 Persen di 2025, Hyundai ‘Ngarep’ ada Insentif Mobil Hybrid Tahun Depan

Titik Kumpul – Pemerintah memutuskan menaikkan pajak pertambahan nilai atau PPN sebesar 12 persen pada tahun depan. Salah satu dampak kebijakan ini adalah pada industri otomotif.

Pasalnya, PPN sebesar 12 persen akan jatuh pada barang mewah, salah satunya mobil. Diantara kenaikan pajak, pemerintah mengusulkan untuk mendukung mobil ramah lingkungan.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengaku sudah membahas insentif di bidang otomotif, khususnya kendaraan ramah lingkungan seperti hybrid dan EV (kendaraan listrik).

“Yang dibicarakan adalah insentif atau insentif yang terkait dengan sektor otomotif, kita akan mengikuti undang-undang seperti PPNBM, PPN DTP (Ditanggung Pemerintah) tidak hanya untuk kendaraan listrik tetapi juga untuk kendaraan hybrid.”

Hal serupa juga diungkapkan Menteri Perekonomian Airlanga Hartarto. Ia mengatakan, pemerintah sedang mematangkan rencana pemberian insentif untuk mendorong industri otomotif.

“Tahun ini ada PPNBM untuk mobil, PPN untuk rumah, ada DTP. Nah, masih dalam tahap finalisasi, seminggu lagi akan kita umumkan tahun depan,” kata Airlanga.

Menanggapi rencana tersebut, PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), sebagai produsen mobil ramah lingkungan melalui baterai bersih dan teknologi hybrid, optimistis.

Menurut Direktur Pemasaran PT Hmid Budi Noor Mukmin, alangkah baiknya jika mobil ramah lingkungan, khususnya mobil hybrid, dipromosikan ke pasar non bekas pada tahun depan.

“Kalau PPNBM mobil hybrid nol persen, menurut saya itu bagus, terutama untuk merek-merek yang produknya hybrid,” ujarnya di Bandung, Jawa Barat, Sabtu, 7 Desember 2024.

Namun, keputusan mengenai insentif mobil hybrid akan dimulai tahun depan, dan insentif mobil listrik akan berlanjut pada tahun depan. Belum ada keputusan jelas mengenai rencana PPN 12 persen pada tahun 2025.

Oleh karena itu, menurut Budi, jika pemerintah tidak memberikan bantuan dengan mengenakan PPN 12 persen, maka industri mobil akan menghadapi masalah besar pada tahun depan.

“Kami membutuhkan banyak bantuan dari pemerintah pada tahun depan. Industri otomotif sedang tidak baik-baik saja. Sebagai tandanya kami akan terus bekerja keras dan berharap pemerintah terus mendukungnya,” ujarnya.

Sekadar informasi, Hyundai telah mendapat insentif berupa potongan PPN sebesar 10% untuk kendaraan listrik produksi lokal dengan TKDN lebih dari 40 persen mulai dari Ioniq 5 hingga All New Kona Electric. Kini merek asal Korea Selatan tersebut telah melengkapi mobil hybrid domestiknya dengan Santa Fe baru.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *