Prof Nila F Moeloek: Stunting Bukan Sekadar Masalah Kekurangan Gizi

Jakarta, Viva – Prof. Mantan Menteri Kesehatan RI Nila F. Moylock menekankan pentingnya pendidikan kesehatan dan kesadaran di kalangan generasi muda, khususnya di wilayah tersebut, tentang masalah-masalah seperti cacingan, sembelit dan anemia. 

Dalam diskusi yang berlangsung, beliau menyoroti bahwa anak-anak di wilayah tersebut seringkali mengalami gangguan kesehatan karena kurangnya kesadaran akan pentingnya kebersihan dan gizi.

Sebagai Prof. Namun, informasi dan pendidikan tentang sanitasi tersedia bagi anak-anak di perkotaan. 

Namun, pendidikan masih menjadi tantangan besar bagi anak-anak di pedesaan dan perkotaan. 

“Gen Z dan kota modern bisa beradaptasi dengan mudah, tapi bagaimana dengan daerah pinggiran kota?” Kata Prof. Nila menegaskan, peluang pendidikan ada antara kota dan desa.

Prof. Nila juga mengingatkan pentingnya wajib belajar 12 tahun bagi seluruh anak, khususnya perempuan. 

Ia juga berharap edukasi ini dapat membantu menunda pernikahan yang menimbulkan gangguan kesehatan seperti merokok. 

“Jika pendidikan dilakukan dengan baik hingga usia 12 tahun, anak akan memiliki pengetahuan lebih sebelum memikirkan pernikahan dini,” tegasnya.

Dalam diskusi ini Prof. Nila juga membahas permasalahan pohon palem yang disangka malnutrisi. 

Namun menurut penelitian, kekurangan gizi bukanlah satu-satunya penyebab obesitas. 

“Orang sering menganggap kesimpulan itu bersifat jangka pendek, one stop shop. Namun kenyataannya, tuntutan hukum bisa disebabkan oleh misedukasi dan pemikiran yang salah,” Prof. Nila menjelaskan rumitnya permasalahan tersebut.

Juga, Prof. Nila juga membahas tentang pentingnya pil suplemen darah bagi remaja, khususnya remaja putri, sebagai upaya mencegah anemia. 

Ia menganjurkan meminum pil ini pada masa remaja, terutama di tingkat sekolah menengah atas. 

“Tablet transfusi darah sangat penting digunakan sejak usia remaja dan seterusnya, terutama bagi mereka yang akan menikah dan pengantin baru,” kata Prof. Nila.

Prof. Nila berharap dengan membaca buku-buku serius tentang kesehatan, generasi muda semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan sejak dini. 

Pendidikan kesehatan yang tepat diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengatasi berbagai permasalahan seperti gizi buruk, anemia dan penyakit umum lainnya di daerah terpencil.

Prof. Nila menegaskan, tantangan pendidikan kedokteran di daerah terpencil masih besar. 

Namun dengan adanya kolaborasi antara pemerintah, petugas kesehatan, dan masyarakat, diharapkan pemahaman mengenai kesehatan akan semakin meningkat. 

“Mungkin kita perlu mencari cara untuk lebih memahami pentingnya kesehatan, kebersihan, dan gizi bagi anak-anak di wilayah tersebut. Hal ini perlu diteliti dan dievaluasi dengan baik,” tutupnya.

Dengan memperhatikan permasalahan kesehatan di daerah, diharapkan kesejahteraan dan kualitas hidup generasi muda di Indonesia, khususnya di daerah terpencil, dapat terus meningkat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *