Semarang – Pemain menyerang wasit saat pertandingan tarkam di Lapangan Pule Tugu Bener, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang pada Minggu, 2 Juni 2024.
Pemukulan tersebut viral di media sosial setelah dibagikan oleh akun Instagram Forum Wasit Indonesia @forumwasitindonesia.
Pemukulan tersebut terjadi pada final Piala Bupati Semarang, Piala Bener Bersatu 3 antara klub sepak bola Putra Bakti (Kabupaten Semarang) dan Ar Raffi (Kabupaten Boyolali).
Turnamen Piala Bupati Semarang ke-3 Piala Bener. “Provokator penyerangan adalah pemain profesional,” demikian bunyi versi yang diunggah, seperti dikutip Senin, 3 Juni 2024.
Menurut Forum Wasit Indonesia, penyerangan terhadap wasit bermula setelah Bayu Pradana mendapat kartu merah. Namun, yang bersangkutan tidak terima.
Baiu Pradana (kemudian) mengajukan keberatan terhadap wasit, meninju dan menendang wasit serta memprovokasi pemain lain, demikian bunyi laporan tersebut.
Korban pengeroyokan dikabarkan adalah Hadi Suroso, salah satu wasit Asosiasi Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Kabupaten Semarang, profil Bayu Pradan.
Pemilik nama lengkap Bayu Pradana Andriatmo, merupakan gelandang bertahan asal Barito Putera yang bergabung dengan klub tersebut pada tahun 2019.
Pemain kelahiran Salatiga, 19 April 1991, sebelumnya bermain untuk timnas Indonesia pada tahun 2016 hingga 2019. Ia tampil di tim Merah Putih sebanyak 31 kali.
Sedangkan karir profesional Bayu Pradhan dimulai pada usia 19 tahun, membela Persis Solo pada tahun 2010 hingga 2011. Ia kemudian melanjutkan kiprahnya di Persipasi Bekasi pada 2011 hingga 2012.
Setahun kemudian pada tahun 2013, Bayu membela tim Kalimantan Tengah Persepara Palangkaraya yang kini bernama Kalteng Putra. Pada tahun yang sama, Rahmad Darmawan mengundangnya ke timnas U23 Indonesia.
Setelah itu, Bayu terus berganti klub, catatan menunjukkan ia bermain untuk Persiba Bantul (2014-2015), Persiba Balikpapan (2015), Mitra Kukar (2015) dan terakhir Barito Putera.