Profil Brigjen Alexander Sabar, Eks Petinggi Densus 88 Kini Jadi Dirjen Komdigi

Jakarta, Titik Kumpul – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkomdigi), Meutya Hafid menunjuk Brigjen Pol Alexander Sabar sebagai Wakil Direktur Jenderal Pemantauan Peluang Teknologi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Komdigi).

Penunjukan Alexander Sabar merupakan implementasi Keputusan Presiden (Perpres) Nomor 174 Tahun 2024 tentang Kementerian Komunikasi dan Teknologi (Kemenkomdigi).

Tatanan ini mencerminkan perubahan daftar Kementerian Komunikasi dan Teknologi sebagai respons terhadap dinamika dan tantangan era transformasi digital, dengan dibentuknya Kantor Umum baru untuk memantau kejahatan di ruang digital.

Pengangkatan Alexander Sabar tertuang dalam Surat Keputusan Kapolri Nomor Sprin/3346/XI/KEP/2024 tanggal 18 November 2024. Sejarah Alexander Sabar

Alexander Sabar merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1996, perwira senior (Partai) yang bekerja di Bareskrim Polri.

Sebelum diangkat menjadi Dirjen Pengawasan Ruang Digital Komdigi, Alexander Sabar merupakan Wakil Direktur Intelijen Badan Nasional Pemberantasan Narkoba (BNN).

Jenderal bintang 1 itu juga pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Pembantu (Kabagbanops) Densus 88 Anti Teror, serta Wakil Direktur Intelijen (Kasubdit) Departemen Penegakan Hukum Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Mayjen Sabar dinilai kompeten dalam menjalankan perannya sebagai Wakil Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Komdigi karena pelatihan khusus yang mendukung kualifikasinya.

Tercatat, ia ikut serta dalam penyelidikan komputer dan khusus dari Interpol AS. Pelatihan VFC dilakukan oleh Pusat Investigasi Kejahatan Dunia Maya.

Selain itu, beliau juga mengikuti Pelatihan Investigasi Komputer dan Forensik yang diselenggarakan oleh International Crime Investigation Training Assistance. 

Dengan pengalamannya yang luas, Jenderal Sabar diharapkan dapat mengatasi kejahatan digital, termasuk pencurian informasi, penyebaran konten ilegal, dan game online yang merajalela di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *