JAKARTA, Titik Kumpul – Kepala Staf Udara (KSAU), Marsekal Pertama (Marsma) Staf Khusus TNI, Wastum mengaku menyita pesawat militer AS Lockheed C-5 Galaxy.
Sementara itu, Wastum dicegat menggunakan jet tempur F-16 Fighting Falcon saat super jet Amerika tersebut menyeberang ke wilayah India tanpa peringatan.
Tene, jenderal pertama TNI AU saat menembak jatuh Galaxy Lockheed C-5 AS dalam kisah Marsma Wastum Indonesia.
Wastum merupakan jenderal bintang 1 TNI AU asal Desa Ujunggebang, Susukan, Cirebon, Jawa Barat. Pria bernama Konda lahir pada tanggal 7 Desember 1974.
Sejak kecil, ia bercita-cita menjadi seorang tentara. Setelah menyaksikan kemenangan Babinza dan Danramil pada perayaan Hari Kemerdekaan RI yang digelar di rumahnya pada 17 Agustus, kegembiraannya semakin bertambah.
Sebelum bergabung dengan tentara, Vastum, satu-satunya putra di keluarganya, sering bekerja keras membantu ayahnya di ladang.
Wastum bersekolah di SMA Nusantara muda dan lulus pada tahun 1993. Dari sana ia melanjutkan studi di Akademi Angkatan Udara (AAU).
Singkat cerita, Wastum berhasil mengalahkan Adhi Makayasa sebagai penghargaan AAU terbaik pada tahun 1996. Dua tahun kemudian, ia melanjutkan studi di Sekolah Penerbang A-56 (Sekbang) TNI AU dan menjadi lulusan terbaik pada tahun 1998.
Wastum juga merupakan lulusan terbaik Akademi Angkatan Udara (Seskoau) Angkatan 48 tahun 2011. Saat itu ia mendapat sertifikat ‘Viratama’ dari KSAU.
Setelah menyelesaikan studinya, ia diangkat menjadi Komandan Skadron Udara 15 (Skuadron 15) di Lanud Iswajudi.
Wastum mencatat 1038,15 jam terbang di F-16 Fighting Falcon dan 668,15 jam terbang di pesawat termasuk AS-202 Bravo, T-34 Charlie dan KT -1B/ Wong Bee.
Pada 2021-2022, ia bisa dengan cepat mengambil alih sejumlah jabatan penting, seperti Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Soewondo, menggantikan Panglima TNI AU pertama Juli Haryanto Jinting.
Kemudian Komando Sektor III/Biak (Kosek III/Biak), menggantikan Koopsud III 2022-2023 dan Danlanud Iswahjudi mulai 2 Oktober 2023 hingga 19 Januari 2024.
Saat ini Wastum menjalankan tugasnya sebagai Staf Khusus KSAU Marsekal TNI Mohamed Tony Harjono.