Yogyakarta, Titik Kumpul – Lia Andarina Grasia merupakan sosok perempuan inspiratif yang telah memberikan kontribusi besar terhadap pendidikan di Indonesia. Melalui ide-ide visionernya, ia mendirikan program Bule Mengajar, sebuah inisiatif yang mempertemukan mahasiswa asing dengan komunitas lokal untuk menciptakan pengalaman pendidikan antar budaya.1. Apa yang diajarkan orang asing?
Bule Mengajar merupakan lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang didirikan oleh Lia Andarina Grasia sejak tahun 2014 di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Melalui program ini, Lia bertujuan untuk memperkenalkan Kabupaten Kulon Progo ke kancah internasional melalui interaksi langsung antara mahasiswa asing dengan masyarakat setempat.
Sebagai pengakuan atas dedikasinya, Lia menerima Penghargaan Satu Indonesia Awards 2017 untuk kategori Pendidikan. Sayangnya, Lia meninggal dunia pada Agustus 2021 lalu karena mengidap tumor, namun semangatnya tetap hidup dalam program Bule Mengajar yang tetap berjalan meski penciptanya telah meninggalkannya. Konten program
Program Bule Mengajar memfasilitasi relawan asing dari berbagai negara untuk datang ke pelosok Indonesia dan mengajar secara sukarela. Mereka berinteraksi dengan siswa di sekolah, mengajari mereka bahasa Inggris dan memperkenalkan budaya negara asal mereka. Selain itu, masyarakat setempat yang menjadi relawan juga berperan aktif, membantu sebagai penerjemah atau pendamping selama proses pembelajaran.3. Manfaat program
Program Bule Mengajar memberikan manfaat yang besar bagi seluruh pihak yang terlibat. Orang bule dapat mempraktikkan keterampilan mengajarnya di lingkungan yang baru dan menantang.
Siswa mempunyai kesempatan untuk belajar bahasa Inggris langsung dari penutur asli, serta memperkaya pemahaman mereka tentang budaya internasional. Tidak hanya itu, relawan lokal juga mendapatkan pengalaman berharga dengan berpartisipasi dalam interaksi lintas budaya dan mendukung komunitas pendidikan.4. Sekilas tentang Lia Andarina Grasia
Lia Andarina Grasia adalah sosok perempuan muda inspiratif yang tak hanya mendirikan LSM Bule Mengajar, namun juga meraih beberapa penghargaan bergengsi. Antara lain, ia menerima Australia Awards 2019, tampil sebagai tamu di Kick Andy Show pada Juni 2017, dinobatkan sebagai Pelajar Berprestasi Dunia 2017, dan meraih gelar Pemuda Pionir Nasional pada tahun 2015.
Motivasi Lia mendirikan Bule Mengajar adalah keinginannya untuk meningkatkan akses pendidikan di daerah terpencil sekaligus memperkenalkan Kulon Progo kepada dunia melalui interaksi yang positif dan mendalam.5. Tadinya ada kesenjangan, namun kini semakin meningkat.
Setelah tiga tahun vakum sejak kepergian pendirinya, program Bule Mengajar kembali bangkit dengan harapan baru. Relawan dari berbagai latar belakang dan negara berkumpul untuk meneruskan warisan Lia Andarina Grasia.
Dalam kurun waktu 2021 hingga 2023, beberapa program yang direncanakan tidak dipublikasikan, namun komunitas ini aktif dan berkembang kembali. Tidak ada syarat khusus bagi calon relawan, bagi mereka yang terpenting adalah komitmen dan kemauan untuk mengikuti seluruh kegiatan yang ada, agar dapat memberikan dampak positif bagi mahasiswa dan masyarakat setempat.
Kini visi dan misi Bule Mengajar sedikit berubah setelah meninggalnya Lia, namun esensi program ini tetap memberikan manfaat kepada masyarakat dan pelajar di daerah terpencil.6. Kontribusi nyata terhadap pendidikan
Program Bule Mengajar merupakan kontribusi nyata terhadap pendidikan di Indonesia, khususnya di daerah yang masih minim akses terhadap penutur asli bahasa Inggris.
Lia dan relawan Bule Mengajar telah bekerja sepenuh hati dalam program ini, memastikan bahwa warisannya terus berlanjut dan membawa harapan baru bagi generasi yang lebih terpelajar dan terbuka terhadap keragaman budaya dunia. Diharapkan semakin banyak masyarakat dan komunitas yang mendukung program serupa untuk membantu menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.