Sleman, Titik Kumpul – PSS Sleman tiba-tiba mendapat pengurangan poin di Ligue 1 2024-2025. Hal itu terpantau dalam klasemen situs resmi Liga Indonesia Baru (LIB) per Senin 12 Agustus 2024.
Klub berjuluk Super Elja itu nyaris menduduki peringkat terakhir kompetisi top skor Liga Indonesia musim ini. Padahal, Ligue 1 2024-2025 baru dimulai pada Jumat, 9 Agustus 2024.
PSS juga baru saja melakoni laga perdananya melawan Persebaya Surabaya. Bertempat di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), PSS dibungkam lewat gol penalti tak terbalas pada menit ke-78.
Kuat dugaan sanksi yang diterima PSS Sleman menjadi biang keladi pemberitaan pengurangan poin yang didapat. Klub yang berlokasi di Sleman, Yogyakarta ini disebut-sebut terlibat kasus suap, seperti diungkap akun Instagram @pengamatsepakbola pada Senin, 12 Agustus 2024.
PSS Sleman mendapat sanksi dari Komdis PSSI berupa pengurangan 3 poin dan denda Rp150 juta akibat kasus suap yang terjadi terhadap Madura FC di Liga 2 2018, tulis akun tersebut.
Dugaan sanksi terhadap PSS semakin menguat menyusul postingan mantan CEO PSS Sleman Viola Kurniawati di media sosial. Viola membeberkan potret isi keputusan yang diyakini merupakan hasil sidang Komite Disiplin (Komdis) PSSI untuk PSS Sleman.
PSS Sleman diklaim dijatuhi hukuman pengurangan poin dan denda Rp150 juta yang berlaku di Ligue 1 2024-2025. Selain itu, pengulangan pelanggaran serupa juga dikatakan akan mengakibatkan hukuman yang lebih berat.
Selain itu, LIB sendiri menuliskan pernyataan tindakan yang diterapkan pada postingan terakhirnya merupakan keputusan Komdis PSSI. Informasi tersebut berada di dasar klasemen Ligue 1 2024-2025.
“Implementasi keputusan komite disiplin PSSI,” tulis LIB.
Titik Kumpul sudah mencoba konfirmasi ke salah satu anggota Komdis PSSI, Hasani Abdulgani, soal kabar tersebut. Namun hingga berita ini diturunkan, sumber terkait belum memberikan tanggapan.