Titik Kumpul – Presiden Joko Widodo mengunjungi pemusatan latihan (TC) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di ibu kota nusantara, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur pada Selasa, 13 Agustus 2024.
Dalam peninjauan tersebut, Presiden memastikan kawasan tersebut hampir seluruhnya digunakan oleh tim sepak bola Indonesia mulai September mendatang.
“Kemarin saya tanya ke Presiden PSSI, September dipakai karena sudah ada 2,5 daerah,” kata Presiden dalam pesannya kepada pers usai peninjauan.
Presiden juga menjelaskan, kawasan yang direncanakan memiliki 2,5 kawasan dengan banyak keistimewaan. Menurut Presiden, fasilitas tersebut dinilai lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan pelatihan, meski dalam jangka panjang akan dibuat total delapan lapangan.
“Lapangan sintetis, rumput asli, dan setengah lapangan yang digunakan untuk keperluan teknis. Menurut saya 2,5 lapangan sudah lebih dari cukup walaupun tujuannya 8 lapangan,” kata sang pengelola.
Presiden menambahkan, pembangunan pusat latihan ini melibatkan banyak pihak, mulai dari PSSI, FIFA, hingga AFC. Selain lapangan sepak bola, Presiden juga menyampaikan bahwa fasilitas untuk para pemain sepak bola nasional sudah siap digunakan seiring dengan kesiapan lapangan, sehingga targetnya pada bulan September bisa digunakan sesuai rencana.
September (siap pakai) karena kediamannya sudah siap, kata Presiden.
Kunjungan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung pengembangan sepak bola nasional dengan menyediakan fasilitas latihan yang diperlukan bagi tim nasional di ibu kota Indonesia. Dengan infrastruktur yang terus dikembangkan dan ditingkatkan, diharapkan kesuksesan sepak bola Indonesia bisa terus meningkat di kancah internasional.
Turut mendampingi Presiden dalam peninjauan tersebut adalah Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta Plt. Kepala Otoritas IKN Basuki Hadimuljono, Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional dan Wakil Direktur Otoritas IKN Raja Juli Antoni, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.