Titik Kumpul – Hampir 50 warga sipil Ukraina tewas dalam serangan udara Rusia di wilayah Dnipro, Jumat 21 November 2024. Amerika Serikat (AS) menyebut pemerintahan Vladimir Putin hingga RS-26 Rubezh Intercontinental Ballistic Missile (ICBM). ) selama serangan. .
Informasi bahwa Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF) menembakkan rudal balistik RS-26 Rubezh diminta oleh Departemen Pertahanan AS.
Berdasarkan laporan yang disampaikan Titik Kumpul Military dari Ukrainska Pravda, Departemen Pertahanan AS mengonfirmasi melalui juru bicaranya, Sabrina Singh.
“ICBM ini didasarkan pada model rudal balistik antarbenua RS-26 Rubezh Rusia. AS telah diberitahu sebelum peluncurannya melalui langkah-langkah deeskalasi nuklir,” kata Singh.
Tak hanya Departemen Pertahanan AS, beberapa intelijen dan militer Ukraina juga menunjukkan tanda-tanda pasukan Rusia menggunakan rudal Rubezh dalam penyerangan ke Dnipro.
Singh mengatakan AS akan terus memandang komentar Putin sebagai sesuatu yang berbahaya. Selain itu, Singh juga menegaskan bahwa AS akan terus mendukung angkatan bersenjata Ukraina.
Singh juga membenarkan bahwa Amerika Serikat baru-baru ini mengirimkan paket senjata senilai US$275 (Rp 4,4 triliun) ke Kiev.
“Ukraina, seperti yang Anda tahu, telah maju dan terus menentang Rusia dan agresinya. Kami baru saja memulai paket bantuan sebesar 275 juta dolar kemarin,” lanjut Singh.
“Anda akan melihat lebih banyak bantuan datang dalam beberapa minggu dan bulan mendatang pada masa pemerintahan ini,” katanya.
Presiden Rusia sebelumnya mengumumkan pasukannya menggunakan Rudal Balistik Jarak Menengah (IRBM) 9M729 Oreshnik, untuk menyerang Dnipro.
Putin mengatakan ini adalah pembalasan setelah Amerika Serikat dan negara-negara Barat memberikan militer Ukraina penggunaan senjata Barat terhadap wilayah Rusia.