Punya Gaji Paling Besar di MotoGP, Fabio Quartararo Pilih Tinggal di Bali

Titik Kumpul – Bali menjadi salah satu destinasi wisata yang digandrungi wisatawan dari seluruh dunia, banyak selebriti dunia yang menginjakkan kaki di salah satu pulau Indonesia, begitu pula para pebalap MotoGP.

Salah satunya Fabio Quartararo, bahkan untuk mengisi waktu luangnya mulai dari MotoGP Jepang pada 6 Oktober hingga MotoGP Australia yang digelar pada 20 Oktober, ia memilih bertahan di Bali.

“Bali, saya akan segera tinggal di sini,” tulis pebalap Monster Energy Yamaha itu dalam postingan Instagramnya, dikutip Senin, 14 Oktober 2024.

Selain keunikan iklim dan pemandangan Pulau Dewata, El Diablo punya alasan lain memilih Indonesia sebagai tempat peristirahatannya jelang MotoGP Australia pekan depan.

“Saya sangat menyukai tempat itu. “Saya suka orangnya, ramah sekali,” katanya.

Pilihan yang tepat jika Bali menjadi pilihan juara dunia 2021, mengingat jaraknya yang relatif dekat dengan Australia dibandingkan harus pulang kampung ke Prancis.

Fabio Quartararo sempat ingin hengkang dari Yamaha meski mendapat bayaran besar, karena motor Yamaha YZR-M1 tidak menghadirkan ubahan apa pun sehingga kalah bersaing dengan merek lain.

Menurunnya performa pebalap asal Prancis berlogo fretboard pabrikan berlogo fretboard itu terjadi selama dua tahun terakhir, setelah sukses menjadi runner-up musim 2023, Quartararo belum pernah meraih kemenangan.

Begitu pula di MotoGP 2024, dalam 13 seri, pebalap asal Prancis itu hanya menambah 61 poin, menghuni peringkat 14 klasemen dan tak pernah naik podium.

Di MotoGP Qatar saat perebutan raja dimulai, Quartararo hanya mampu finis ke-11, Portugal ke-7, Amerika ke-12, Spanyol ke-15, kemudian saat berlaga di negaranya ia terjatuh dan gagal finis.

Kemudian di MotoGP Catalonia, pebalap berusia 25 tahun itu finis di posisi kesembilan, kemudian di Sirkuti Mugello hanya finis di peringkat ke-18. Sementara di TT Belanda di Assen, ia kembali naik ke peringkat ke-12, lalu di Jerman dan Inggris mengambil tempat ke-11.

Saat memasuki MotoGP Austria ia turun ke peringkat 18, di Aragon ia terjatuh atau gagal finis, namun saat berlaga di GP San Marino, Emilia Romagna, dan Motegi, Jepang ia berhasil finis di peringkat ketujuh.

“Saya siap meninggalkan jejak ini, meski ini tim impian saya. Saya merasa siap meninggalkannya,” ujarnya saat diwawancara di kanal YouTube, dikutip Crash.net.

Namun karena perlu melakukan rebranding dengan logo garpu tala, pihaknya telah melakukan investasi besar untuk bisa kembali bersaing di ajang balap raja. Itu yang membuat Quartaro terus bertahan, selain uang.

Seperti diketahui, Fabio Quartararo merupakan pebalap MotoGP dengan bayaran atau gaji tertinggi dibandingkan pebalap lainnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *