Cikarang – Kominfo memutuskan untuk membangun tiga Pusat Data Nasional (PDN) di Indonesia, meski sebelumnya direncanakan ada empat. PDN sedianya direncanakan dibangun di Cikarang, Batam, Ibu Kota Pulau (IKN) dan Labuan Bajo. Namun Kominfo memutuskan tidak melanjutkan pembangunan di Labuan Bajo.
Tujuan utama PDN adalah untuk mengkonsolidasikan pusat data yang sebelumnya terpisah di berbagai wilayah menjadi satu lokasi pusat. Hal ini diharapkan dapat menghasilkan belanja pemerintah dan pemanfaatan sumber daya yang lebih baik.
Rencana awalnya ada empat (PDN), yakni Cikarang, Batam, Labuan Bajo, dan IKN. Namun setelah berdiskusi, pihak manajemen memutuskan sebaiknya Labuan Bajo mengintegrasikan IKN, kata Wakil Direktur Departemen. Pelayanan Informasi Publik, Direktur Jenderal Farmasi Kementerian Komunikasi dan Informatika, Aris Kurniawan.
Berbeda dengan PDN lain, Aris mengatakan PDN IKN lebih kuat dibandingkan yang lain.
“Oleh karena itu, rencana PDN IKN di Labuan Bajo bisa mencapai empat kali lipat dibandingkan PDN Batam dan Cikarang karena terintegrasi dengan kami,” kata Aris.
Dari ketiga PDN tersebut, PDN Cikarang diharapkan segera menyelesaikan pembangunannya. Kominfo menargetkan pembangunan bisa selesai pada Agustus 2024 dan mulai beroperasi.
Sementara itu, Aris menjelaskan, proses lelang penasihat PDN Batam masih berlangsung. Mudah-mudahan bulan depan proses ini bisa selesai.
“Pembangunan PDN Batam akan dimulai akhir tahun ini atau paling lambat awal tahun depan. Oleh karena itu, PDN Batam diharapkan selesai pada akhir tahun 2026 atau awal tahun 2027,” ujarnya.
Saat ini proses pengembangan PDN di IKN masih dalam tahap yang panjang. Aris menjelaskan, pengembangan PDN di IKN masih memerlukan persetujuan Badan Perencanaan Pembangunan/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
“Aset di IKN sudah kita siapkan dan kapasitasnya bisa bertambah lagi, artinya di sini kita bisa menggunakan 100 ribu core. Kita sudah ajukan permohonan ke Bappenas untuk proses finansial pengembangan PDN di IKN. , kita mempunyai peluang yang cukup besar untuk memanfaatkan data tersebut,” ujarnya.