Jakarta – Subkomite Undersea Feature Nomenclature (SCUFN) Sebuah fitur atau gunung bawah laut yang ditemukan oleh Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) dengan nama Rantai Gunung Laut Soekarno yang terletak di bawah Laut Banda telah menyetujui usulan nama referensi dalam a rangkaian pegunungan bawah laut dengan panjang 193 kilometer, lebar 34 kilometer, dan tinggi relief 4.120 meter.
Danpushidrosal Laksamana TNI Nurhidayat mengatakan, delegasi Indonesia pada pertemuan SCUFN ke-36 yang digelar di Wollongong, Australia akan mengundang 12 anggota SCUFN untuk menerima nama fitur bawah laut Rantai Gunung Laut Soekarno pada 10 November 2023 atau Hari Pahlawan ke-203 yang ia lewati. . .
Penamaan Rantai Gunung Laut Soekarno merupakan kado terbaik bagi masyarakat Indonesia di Hari Pahlawan 10 November 2023, kata Danpushidrosal Laksamana TNI Nurhidayat dalam keterangan resmi yang diterima Titik Kumpul Militer, Senin, 13 November 2023.
Lebih lanjut Danpushidrosal menjelaskan, Rantai Gunung Laut Soekarno merupakan rangkaian gunung bawah laut yang terletak di Laut Banda. Fitur bawah laut rantai gunung bawah laut soekarno memiliki panjang 193 km dan lebar 34 km.
Kedalaman terdangkal yang telah ditentukan adalah 290 m, dan kenampakan dasar terdalam yang dapat ditentukan adalah 4.410 m (sebagai perbandingan, Gunung Semeru, gunung tertinggi di Pulau Jawa, berada pada ketinggian 3.676 m di atas permukaan laut, atau Gunung Rinjani pada ketinggian 3.726 m). m di atas permukaan laut atau Gunung Kerinchi 3.805 meter).
Jadi, menurut data tersebut, total tinggi relief rantai gunung bawah laut Sukarno sekitar 4.120 m, katanya.
Laksamana TNI Nurhidayat menjelaskan, gambaran ciri rangkaian gunung bawah laut Soekarno tercetak pada Peta Laut Indonesia (PLI) pada nomor 490 dan 367.
“Dengan pengakuan resmi internasional ini, PLI terkait diperbarui sebagai pedoman bagi pengguna laut. Rangkaian Gunung Laut Soekarno terdiri dari beberapa gunung laut, antara lain: Gunung Laut Tadu, Gunung Laut Kadola, Gunung Laut Skaro Kacil i, Gunung Laut Skaro Moromaho, Gunung Laut Ina Lao dan Kabaresy gunung bawah laut,” kata Danpushidrosal.
FYI, fitur Rantai Gunung Laut Soekarno ditemukan oleh KRI Rigel-933 pada 22 Juni 2022. Saat itu, KRI Rigel-933 sedang melakukan survei pemetaan ekspedisi Banda Jalacitra-2 2022 pada 11 Juni hingga Juni. 25 Tahun 2022.
Dengan menggunakan Kongsberg EM302 Multibeam Echosounder, KRI memperoleh data batimetri laut dalam Rigel-933, sehingga memperoleh data kedalaman cakupan penuh rantai gunung bawah laut Laut Banda.
Sedangkan pemilihan nama Presiden Soekarno, lanjut Danpushidrosal, merupakan hasil proses panjang penamaan bentuk lahan yang diikuti oleh Pushhidrosal, BIG, dan Tim Peneliti Bentuk Lahan Nasional. Rangkaian gunung bawah laut Soekarno merupakan gunung bawah laut terbesar di Indonesia.
Pemilihan nama Presiden Soekarno memberinya visi berlayar sebagai Pelaut dan Presiden pertama Republik Indonesia, salah satunya adalah penetapan tanggal 23 September sebagai Hari Maritim Nasional. Pada pembukaan TNI Angkatan Laut pada tahun 1953 .