Rangkuman Titik Kumpul – Kasus pembunuhan terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigjen J saat ini sedang diproses di pengadilan. Hingga saat ini, sejumlah saksi masih diperiksa hakim.
Saat persidangan masih berlangsung, muncul pernyataan dari kuasa hukum keluarga Brigjen Yosua, Martin Simanjuntak yang merujuk pada istri lama Ferdy Sambo, Putri Candrawathi. Hal ini membuatnya yakin kliennya telah melakukan pelecehan seksual terhadap Putri.
Kabar pernyataan pengacara keluarga Brigjen Yosua menjadi berita terpopuler di saluran berita Titik Kumpul sepanjang Kamis 10 November 2022.
Kabar kedua menyangkut seorang profesor kampus terkemuka di Arab Saudi yang khawatir gerakan Islam transnasional di Indonesia semakin masif.
Ketiga, adanya pemberitaan anak-anak petani di Maluku Utara yang dipaksa menjadi polwan. Meski saat ujian dinyatakan lulus dengan peringkat ketiga.
Keempat, ada kabar analisis pakar psikologi forensik Reza Indragiri yang menyebut kemarahan hakim di ruang sidang Ferdy Sambo C adalah hal yang wajar.
Terakhir, ada kabar ancaman mantan Kepala Divisi Propam Polri Hendra Kurniawan terhadap Ismail Bolong. Hendra mengancam akan melaporkan Ismail Bolong ke polisi terkait video pernyataannya yang menyebut dirinya didesak oleh Hendra Kurniawan untuk membuat pernyataan soal Kabareskrim Polri Komisaris Jenderal Agus Andrianto yang terlibat penambangan liar.
Anda dapat membaca semua berita secara lengkap di ikhtisar:
1. Pengacara Joshua: Putri Candrawathi sudah tua, Brigadir J tidak mungkin mengganggunya
Pengacara keluarga Brigadir Yosua, Martin Simanjuntak mengatakan, wajah Putri Candrawathi dinilai sudah tua.
Dalam video yang baru-baru ini viral di Tiktok, Martin menyebut wajah Putri sudah tua dan kalah cantik dibandingkan istri Brigadir J, Vera Simanjuntak.
Melihat wajah Putri yang terlihat lebih tua dibandingkan Vera, pacar Brigadir J, Martin menilai sangat tidak mungkin Brigadir J melakukan pelecehan seksual terhadap istri Ferdy Sambo.
“Bu Putri Candrawathi sudah tua, calon istri Brigjen J (Vera Simanjuntak) cantik luar biasa. Tidak ada saksi yang melihat langsung kekerasan seksual itu terjadi. Bahkan Susi (pelayan putri) dia hanya melihat Bu Putri Candrawathi. Putri berbohong.” kata Martin.
Baca lebih lanjut di sini
2. Guru besar kampus terkemuka di Arab Saudi khawatir gerakan Islam transnasional di Indonesia semakin masif
Seorang profesor di Universitas King Abdul Aziz di Jeddah, Arab Saudi, menilai umat Islam di seluruh dunia sangat membutuhkan umat Islam Indonesia. Sebab fokus keberadaan umat Islam di dunia justru berada di Indonesia.
“Dunia saat ini melihat ada Islam yang beradab dan beradab di Indonesia,” kata guru besar tersebut, Profesor Dr. Adil Abdul Qodir Qoutah, saat berbincang dengan Andy Hadiyanto, Sekretaris Komite Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Majelis Ulama Indonesia (MUI), saat berkunjung ke stand pameran MUI di arena konferensi Abu Dhabi Forum untuk perdamaian, Abu Dhabi , Amerika Serikat Uni Emirat Arab, Rabu 9 November 2022.
Namun sangat disayangkan pengaruh gerakan Islam transnasional belakangan ini sangat kuat di Indonesia. Ia khawatir situasi ini akan menghilangkan keunikan perkembangan Islam di Indonesia.
Baca lebih lanjut di sini
3. Anak petani dipecat karena ingin menjadi polisi, Polda Maluku Utara. tolong jelaskan
Nasib Sulastri Irwan, putri petani asal Kabupaten Kepulauan Sula, sungguh disayangkan. Kepolisian Daerah Maluku Utara telah mendiskualifikasi perempuan tersebut menjadi polisi, meski ia sudah lulus.
Usai didiskualifikasi, banyak pihak yang akhirnya bertanya-tanya mengapa Polda Malut menyatakan Sulastri Irwan didiskualifikasi sebagai calon polisi.
Masyarakat pun menuding Polda Malut bermain-main dengan menukar nama Sulastri dengan nama lain. Hal itu diperkuat dengan Sulastri yang disebut-sebut lulus dengan peringkat ketiga dan Pantukakhir lolos sebagai calon sekolah perwira bintara (casis) angkatan II/2022.
Baca lebih lanjut di sini
4. Hakim Marah Saat Sidang Ferdy Sambo, Ahli: Tanda Jiwa
Dalam persidangan kasus Ferdy Sambo Cs, hakim tampak geram saat memeriksa asisten keluarga Ferdy Sambo (ART), Susi dan Diryanto alias Kodir.
Dalam persidangan yang berlangsung terbuka, hakim tampak marah bahkan menduga saksi memberikan keterangan palsu.
Menurut pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel, kemarahan hakim di ruang sidang Ferdy Sambo Cs memang beralasan. Kemarahan yang dimaksud mempunyai nilai hukum.
Ingin membaca lebih lanjut di sini?
5. Hendra Kurniawan mengancam akan melaporkan Ismail Bolong ke polisi
Ismail Bolong membuat video permintaan maaf atas video sebelumnya yang diunggahnya terkait dugaan penyetoran uang kepada Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto terkait adanya penambangan liar di Desa Santan Ulu, Kecamatan Marangkayu, Kutai. Kabupaten Kartanegara, Kalimantan Timur.
Dalam video permintaan maaf yang diunggah Ismail Bolong, disebutkan hal itu terjadi karena tekanan eks Karopaminal Divisi Propam Polri, Hendra Kurniawan.
Namun Hendra Kurniawan membantah fokus video tersebut melalui pengacaranya, Henry Yosodiningrat. Kliennya mengaku tidak mengenal Ismail Bolong. Ia pun menegaskan, Hendra belum pernah bertemu dengan Ismail Bolong.
Atas kejadian tersebut, Henry Yosodiningrat berencana melaporkan Ismail Bolong ke polisi karena mencemarkan nama baik kliennya.
Baca lebih lanjut di sini