Putri Ridwan Kamil: Muslim yang Baik Bukan Soal Penampilan Tapi Hati yang Bersih

VIVA Showbiz – Camillia Laetitia Azzahra atau lebih dikenal dengan Zara, putri Ridwan Camille, mengumumkan tak lagi berhijab. Melalui akun Instagram pribadinya, Zara mengungkapkan, keputusannya berhenti berhijab sudah dibicarakan dengan keluarganya.

“Halo semuanya, setelah berpikir panjang dan berdiskusi sangat panjang dengan keluarga saya, saya memutuskan untuk memenggal kepala saya,” tulis Zara di akun Instagram-nya.

Zara pun mengutarakan pendapatnya tentang umat Islam. Menurutnya, muslim yang baik adalah yang mengikuti ajaran agama dan syariah dari hati. Ini bukan tentang penampilan, tapi tentang hati yang murni.

“Kalau menurut saya pribadi, muslim yang baik adalah yang mengikuti syariat dengan hati yang sesuai ajaran agama, bukan lahiriahnya, tapi hatinya suci,” ujarnya.

Mengetahui keputusannya berhenti berhijab menuai reaksi balik dari para pengikut Instagramnya. Zara meminta mereka yang tidak menyukai keputusannya untuk berhenti mengikutinya di Instagram-nya.

Ia pun mengajak sejumlah brand yang bermitra dengannya untuk merasa berisiko, meminta mereka berbicara dengannya tentang kolaborasi lebih lanjut.

“Kalau ada linknya dan merasa khawatir bisa langsung menghubungi admin WA saya. Bagi yang tidak suka dengan keputusan saya, silakan hapus saja,” tulis Zara.

Dalam video tersebut, Zara juga meminta semua pihak tidak menyalahkan orangtuanya atas keputusannya tersebut. Sebab, menurutnya, keputusan tersebut hanya berasal dari dalam dirinya.

“Jangan salahkan orang tuaku, mereka membesarkanku menjadi wanita yang cerdas, sopan dan bertakwa. Dan itu semua adalah pilihanku, aku memilih waktu dimana kedua orang tuaku berada dalam masa “damai” di dunianya dan suci kembali. Bulan Ramadhan,” lanjut kakak almarhum, Emil.

Sayangnya, warganet tak merespon baik keputusan Zara tersebut. Tak sedikit yang mengkritik keputusan Zara melepas hijab.

“Mohon maaf kepada Allah Kak Zara, bukan kami. Kita manusia tidak berhak menghakimi atau menghakimi keputusan seseorang, tapi Allah berhak. Mohon ampun kepada Allah,” kata warganet.

“Mohon maaf saja pada ayahmu Zar, karena dosanya ada di pundak ayahmu :)” – pepatah lain.

Mengenakan jilbab bukan suatu pilihan karena itu adalah suatu kewajiban,” sahut yang lain.

“Tidak ada alasan yang bisa diterima menurut saya,” kata seorang jurnalis.

“Maaf, saya tidak setuju dan sangat menentang pernyataan tentang muslim yang baik hati yang suci dan tidak berpenampilan? Jelas sekali identitas seorang muslim, khususnya muslimah yang tertutup penampilan untuk mengikuti syariat. hijab salah satunya, tanpa bantahan jangan ditentang, karena sudah jelas perintah Allah, Allahu Yahdiq si Zara,” sahut yang lain.

“Saya harap, ini tidak menjadi alasan bagi generasi muda yang memulai kejahatan dalam migrasi, dan tidak menjadi alasan bagi mereka yang pertama kali mengutarakan isi hati dan berhijab,” kata seorang warganet.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *