Titik Kumpul – Usai mengunjungi Dassault Aviation, tempat pembuatan jet tempur Rafale di Prancis, Marsekal Staf Udara (KSAU) TNA M Tony Harjono, delegasi TNI AU mengunjungi pabrik atau fasilitas produksi tersebut. . Radar Ground Control Intercept (GCI), Thales LAS di Lemours, Prancis, pada 25 Juni 2024.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma TNA RD Sihri mengatakan, kunjungan tersebut untuk meninjau langsung pabrikan sekaligus meneliti Ground Control Intercept Radar Technology (GCI) modern produksi Thales.
Dalam kunjungannya, Marsekal TNA Tony Harzono menerima presentasi dari Thales mengenai kemampuan dan teknologi terkini sistem radar GC.
Presentasi tersebut menguraikan kemampuan radar GCI untuk mendeteksi, melacak, dan mencegat segala ancaman udara dengan akurat dan cepat. Teknologi radar Thales GCE dikenal memiliki kemampuan canggih untuk mendukung operasi pertahanan udara modern yang terkoordinasi dan efektif.
Marsekal TNI Tony Harzono sangat terkesan dan sangat mengapresiasi inovasi dan teknologi canggih yang dikembangkan Thales.
Menurutnya, teknologi radar GCI yang dikembangkan Thales memiliki potensi besar untuk meningkatkan kemampuan pertahanan udara kita, terutama dalam menghadapi berbagai ancaman modern.
Selain mendapat paparan teknis, kunjungan tersebut juga memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan pakar Thales dari Kepala Staf dan delegasi TNI AU. Dialog tersebut menyoroti berbagai aspek operasional dan pemeliharaan radar GCI
Kunjungan ke Thales LAS Limours ini merupakan bagian dari upaya penguatan alutsista TNI AU dan peningkatan kesiapan operasional dengan mengadopsi teknologi terkini. Radar GCI yang dihadirkan merupakan radar yang akan dioperasionalkan TNI AU. Sistem Penguatan, kata Kadispenau Marsma TNA Marsma TND RD Siahri pada Rabu 26 Juni 2024 dalam keterangan resmi yang diterima Titik Kumpul Military.
Kerja sama Thales merupakan langkah strategis dalam modernisasi sistem pertahanan udara Indonesia Kassau berharap dapat terus membangun hubungan yang lebih baik dan saling menguntungkan untuk memperkuat pertahanan udara nasional dalam menjaga kedaulatan negara.