Rahasia Bahagia di Usia 50-an, Lakukan Kegiatan Ini

VIVA Lifestyle –  Banyak orang mulai merefleksikan perjalanan hidupnya ketika menginjak usia 50-an. Karena Anda sudah merasakan asam dan garam kehidupan, mulai dari berbagai pengalaman berharga, kegagalan, kesuksesan dan pemahaman diri yang lebih baik. 

Tak jarang kakek dan nenek mengalami perasaan bosan, hampa, stres bahkan depresi. Penyebabnya bisa bermacam-macam, seperti rutinitas yang monoton, tidak ada teman bicara karena anak sudah mandiri dan jauh dari rumah, merasa kesepian, dan lain-lain. 

Orang-orang berusia 50-an sering kali merasa cemas dan khawatir terhadap masa depan, kesehatan, dan perubahan yang mungkin terjadi. Akibatnya, mereka mengalami berkurangnya semangat hidup setiap hari. 

Padahal, jika dipandang positif, usia 50-an adalah titik balik untuk mulai menciptakan kebahagiaan bagi diri sendiri dan pasangan. Misalnya saja mulai melakukan hobi yang tidak sempat Anda lakukan saat masih muda, mencoba hal baru, mengejar impian yang tertunda dan lain sebagainya.

Mengutip apia.com, beberapa aktivitas berikut bisa dilakukan oleh orang-orang berusia 50-an agar tetap bahagia sehingga bisa menikmati hidup secara maksimal. Simak ulasannya di bawah ini ya. Semoga beruntung di usia 50-an

1. Menjaga kebugaran

Kebahagiaan bisa diraih dengan menjaga kesehatan tubuh. Memiliki tubuh yang bugar memudahkan Anda melakukan berbagai aktivitas fisik dan hobi favorit untuk meningkatkan mood. 

Menjaga kebugaran juga merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas hidup dan memperpanjang umur panjang. Usahakan tubuh Anda tetap bergerak dengan melakukan aktivitas ringan. 

2. Menjalani tahun-tahun senja dengan penuh optimisme

Penelitian menunjukkan bahwa sikap optimis terhadap kehidupan berdampak besar pada kebahagiaan. Optimisme tersebut diwujudkan dengan memandang penuaan dengan pola pikir positif dan meningkatkan rasa syukur. 

Dengan menanamkan sikap optimis, masyarakat yang memasuki usia 50-an akan lebih bahagia di hari tua, kesehatan dan kesejahteraannya akan meningkat.

3. Menjalin hubungan sosial

Sebagai makhluk sosial, seseorang tetap membutuhkan interaksi hingga usia lanjut. Jadi meski Anda sudah berusia 50-an, tetap disarankan untuk membangun dan menjaga hubungan dengan orang lain. Langkahnya adalah dengan menghindari perasaan kesepian dan keterasingan atau isolasi yang berpotensi memperpendek umur panjang. 

Usahakan sesekali keluar rumah untuk bertemu dengan tetangga, saudara dan masyarakat. Bertemu dengan orang lain dapat memberikan kebahagiaan melalui canda tawa, pengalaman menarik dan cerita-cerita lain dari proses komunikasi yang dibangun.

4. Istirahat yang cukup dan makan makanan yang bergizi

Tidur yang cukup sangat penting untuk kesehatan di usia 50-an. Lansia yang mempunyai durasi istirahat lebih sedikit akan rentan terserang penyakit yang dapat menurunkan kualitas hidupnya. Sehingga timbul rasa khawatir dan cemas terhadap kondisi kesehatannya yang justru memperparah penyakitnya dan rasa bahagia mulai hilang.

Selain itu, penting bagi lansia untuk memperhatikan asupan gizinya. Tiga kunci pola makan sehat di usia 50-an adalah mengonsumsi makanan segar, menanam sayuran, dan menghindari porsi makan yang terlalu besar.

5. Memelihara hewan di rumah

Kebahagiaan terjadi ketika tubuh melepaskan hormon oksitosin yang dipengaruhi oleh kontak fisik, misalnya sentuhan. Di usia 50-an, hal tersebut jarang mereka dapatkan karena jauh dari anak, saudara, dan sahabat yang memberikan kehangatan.

Cara lain untuk menghubungi adalah dengan memelihara hewan. Penelitian menunjukkan bahwa pemilik hewan peliharaan hidup lebih lama, menumbuhkan rasa tenang dan bahagia.

6. Menerima kematian sebagai takdir manusia

Banyak orang berusia 50-an yang merasa tidak bahagia karena terlalu memikirkan kematian (overthinking). atau karena perasaan takut, cemas atau khawatir. Meskipun kematian adalah bagian kehidupan yang tidak bisa dihindari.

Maka kematian hendaknya menjadi motivasi bagi diri sendiri untuk menjalani kehidupan yang lebih bermakna dan menebar manfaat yang dimilikinya kepada orang lain. Berdamailah dengan kematian yang merupakan nasib seluruh umat manusia. Lakukan meditasi untuk bisa menerima kematian kelak.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *