Depok, Titik Kumpul – Artis senior Siti Rahayu Effendi alias Rahayu Effendi akan dimakamkan di TPU Jeruk Purut, Blok AA 2 Gedung 33, Jakarta Selatan. Ia mengembuskan napas terakhirnya pada usia 82 tahun. Almarhum meninggalkan lima orang anak.
Pemakaman ibu artis sekaligus anggota DPR RI Dede Yusuf ini digelar pada pukul 14.00 WIB. Sebelum dimakamkan, almarhum melakukan salat di rumah duka di Jalan Ismaya, Sinire, Depok. Gulir untuk detail selengkapnya, cepat!
Dede Yusuf mengatakan, alasan dimakamkan di TPU Jeruk Purut berdasarkan kesepakatan keluarga. Almarhum mengunjungi TPU dan merasa baik-baik saja.
Makanya pacar anak saya dimakamkan di TPU Jeruk Purut, dan saya lihat tempatnya bagus dan ibu saya suka. Jadi, dia dimakamkan di sana, ujarnya, Kamis, 28 November 2024.
Almarhum sebelumnya sempat dirawat di rumah sakit selama 60 hari. Dede mengatakan ibunya adalah orang yang tegar dan tegar. Selain didiagnosa mengidap penyakit jantung, Almarhum juga merupakan seorang pejuang kanker.
“Akhirnya dia mengidap tumor, dan sepertinya dia telah mengatasi hampir semua rasa sakitnya dan selamat,” katanya.
Rahayu dinilai sangat kuat dalam perjuangannya melawan penyakit tersebut. Kebutuhan untuk hidup sangat besar. Namun karena usianya yang sudah lanjut, kondisi organ tubuh almarhum tidak mampu mendukungnya. Meski semangat juangnya sangat tinggi.
Artinya hanya pemicu penyakit jantung, mungkin pada berat badan, mungkin disebut tekanan darah. Tapi mungkin hanya usia saja, 82 tahun lebih banyak dari usia pada umumnya, ujarnya.
Dede mengatakan, sejak 1 Oktober 2024, ibunya sudah dirawat di rumah sakit selama 60 hari.
“Dia dirawat di sana dan tidak bisa terlihat karena kondisinya bisa memburuk. Makanya kami tidak berbicara dengan siapa pun agar proses pemulihannya lebih lancar,” ujarnya.
Kondisi almarhum tidak kunjung membaik selama sebulan dirawat. Almarhum memiliki waktu untuk pulih, namun sejak ia berusia 82 tahun, banyak situasi di mana organ vital tubuh tidak dapat membantunya.
“Terakhir kali kami ke sana seminggu yang lalu, dia masih sempat menelepon kami melalui video, dan teman-teman kami datang. Tapi kata dokter, mungkin upaya manusia sudah maksimal, kami hanya harus menunggu.