Raih 8 Emas, Jawa Barat Juara Umum Cabor Arung Jeram PON 2024

Banda Aceh, VIVA – Provinsi Jawa Barat (Jabbar) menjadi juara umum arung jeram Pekan Olahraga Nasional (PON) 21/2024 Aceh Sumatera Utara setelah mencatatkan perolehan medali emas terbanyak pada klasemen medali akhir. 

Atlet Arung Jeram Jabar berhasil meraih emas pada nomor slalom R6 putra dan putri pada hari terakhir perlombaan, Kamis, 19 September 2024, di Sungai Mamas, Jambur Mamang, Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh.

Hasil tersebut membuat Jabar menyudahi PON dengan 8 medali emas. Artinya, Jabar mendapat separuh dari total 16 medali emas di ajang tersebut. 

Jawa Tengah yang menempati posisi kedua hanya mampu meraih 2 medali emas dan 5 perak. Sedangkan Sumut di peringkat ketiga hanya dipisahkan perak dan perunggu dari Jawa Tengah dengan raihan 2 emas, 3 perak, dan 3 perunggu.

DKI Jakarta tetap bertahan di peringkat keempat setelah meraih 2 emas, 2 perak, dan 2 perunggu. Di bawahnya ada tuan rumah Aceh yang meraih satu emas, dua perak, dan tiga perunggu. Yogyakarta menempati posisi keenam dengan meraih satu emas dan satu perak.

Jawa Timur menempati peringkat 7 dengan 2 perak. Sedangkan Banten meraih 1 perak dan 1 perunggu. Kalimantan Selatan akhirnya menambah perunggu lagi sehingga totalnya menjadi 3 perunggu.

Di peringkat kesepuluh ada Sumbar dengan dua perunggu. Kemudian di peringkat 11 dan 12 ada Kalimantan Timur dan Sulawesi Utara yang mendapat perunggu. 

Dari 14 provinsi yang mengikuti ajang arung jeram pertama, hanya Jambi dan Sumsel yang mampu meraih medali.

Pencapaian Jabar ini sejalan dengan tujuan awal yakni menyapu bersih seluruh nomor setelahnya. 

Adang, pelatih kepala tim Jabar, mengatakan, mereka menargetkan ajang slalom ini sejak awal untuk melengkapi perolehan medali emasnya.

“Kami mempersiapkan diri selama 7 bulan untuk Training Center (TC). Jadi seluruh atlet dikarantina selama 7 bulan, dan dalam seminggu mereka hanya mendapat libur dua hari. Minggu ini mereka mendapat latihan intensif sebanyak 10 sesi,” ujarnya. .

Menurutnya, bukan hanya soal rasa percaya diri untuk bisa membawa pulang 8 medali emas, namun usaha dan usahanya membuahkan hasil. 

“Banyak berkompetisi sebenarnya merupakan pengalaman penting untuk menunjang peningkatan kinerja atlet dan pelatih,” ujarnya.

Harapannya, arung jeram tetap bisa dipertandingkan pada PON berikutnya di Nusa Tenggara Barat (NTB) – Nusa Tenggara Timur (NTT) tahun 2028. Selain itu juga ada peningkatan lebih lanjut dalam hal pembinaan atlet hingga di tingkat daerah. .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *