Jakarta, VIVA – Majlis Hukama Muslimin (MHM) kembali mengikuti Islamic Book Fair (IBF) tahun ini. Pameran buku-buku Islam terbesar di Indonesia akan berlangsung pada tahun 2024. 14.-18. Agustus di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta yang mengangkat tema “Mewujudkan Optimisme Umat Melalui Literasi Islam”.
“Ini merupakan ketiga kalinya secara berturut-turut Dewan Hukama Muslim mengikuti Pameran Buku Islam di Jakarta. “Kami hadir dengan booth khusus untuk kenyamanan pengunjung,” kata Direktur Cabang MHM Indonesia Muchlis M Hanafi di Jakarta, Selasa 2024. 13 Agustus
“Kami akan menghadirkan ratusan buku Islam berkualitas dalam bahasa Arab, Inggris, dan Indonesia karya para ulama dan intelektual ternama,” lanjutnya.
Stand MHM akan menampilkan ratusan publikasi dalam berbagai bahasa yang meliput kajian ilmiah dan budaya. MHM terus menyebarkan pemikiran Islam yang moderat dan mencerahkan melalui buku-buku terbitannya. MHM juga akan menyelenggarakan banyak workshop dengan banyak dosen ternama.
“MHM memandang pameran buku ini sebagai sarana strategis untuk lebih mendorong perdamaian dan memperkuat nilai-nilai dialog dan toleransi. Oleh karena itu MHM menyelenggarakan diskusi dan seminar di setiap pameran. “Kami juga terus berupaya membangun jembatan kerjasama antar masyarakat yang berbeda suku, agama, budaya dan kepercayaan,” jelas Muchlis M Hanafi.
Di antara buku-buku yang akan ditampilkan pada stand MKM tersebut terdapat lebih dari 20 buku karya besar Syekh Al Azhar yang juga Ketua MKM, Imam Akbar prof. dr. Ahmed Al-Tayeb. Publikasi ini menyoroti isu toleransi dan kekayaan warisan intelektual dan filosofis Islam.
Karya-karya tersebut antara lain Al-Qawl Al-Tayyib (Kata-kata Baik), Muqawwamat Al-Islam (Nilai-Nilai Dasar Islam), Ra’y Fi Hiwar Al-Sharq Wal-Gharb (Pandangan Dialog Antara Timur dan Barat), Al-Awda ila Al-Iman (Kembali ke Iman), Kalimah ila al-Syabab (Kata-kata untuk Kaum Muda), Fi al-Mustalah al-Kalami wal-Sufi (Tentang Terminologi Teologis dan Sufi), Al-Turath wal Tajdid (Warisan dan Pembaruan) dan publikasi yang diterbitkan pada tahun 2024, seperti Al-‘Onf wal Silm: Nahw Fahm Mutakamil (Kekerasan dan Perdamaian: Menuju Pemahaman Komprehensif).
Ada pula Tijani Boulaouali Al-Gharb wa I’adat Iktishaf al-Islam (Barat dan Penemuan Islam), Fikrat al-Silm Fajr al-Nahda al-Europea (Konsep Perdamaian pada Renaisans Eropa) dr. Bennacer El Bouazzati dan Medyat al-Ta’aruf Fi Al-Maghreb wal-Andalus (Pertemuan Antaragama di Al-Andalus dan Maroko) dr. Jaafar Ben El Haj Soulami.
Booth MHM di IBF 2024 juga akan menampilkan koleksi publikasi terkemuka lainnya, antara lain Al-Hub Fi Al-Qur’an Al-Karim (Cinta dalam Kitab Suci Al-Qur’an) karya Pangeran Ghazi bin Muhammad dari Yordania, salah satu anggota MHM . . Ada juga buku karya Mohamed Abdelsalam, Penasihat Sekretaris Jenderal MHM, Imam Besar dan Paus: Jalan Berduri – Kesaksian Lahirnya Dokumen Persaudaraan Manusia. Selain itu juga dipamerkan kitab Qawa’id al-Fahm wal-Tafahum Min al-Fikr wal-Lughat (Hukum Pemahaman dan Komunikasi dalam Pikiran dan Ucapan) yang ditulis oleh Dr. Mustafa Bin Hamzah, Anggota MKM; dan Mutashabih al-Nazm Fi Qasas Al-Qur’an Al-Karim: Muqarana wa-Tahlil (Kajian Persamaan Stilistika Kisah-kisah Al-Qur’an: Kajian Komparatif dan Analitik) karya Abdelghani Al-Rajhi.
MHM, lanjut Muchlis, juga menerbitkan serangkaian buku terjemahan. Hal ini dilakukan karena MHM meyakini pentingnya penerjemahan sebagai jembatan antar peradaban untuk komunikasi yang konstruktif. Hal ini juga merupakan bagian dari upaya MKM untuk mendorong perdamaian.
Beberapa buku terjemahan yang akan diluncurkan pada IBF 2024 antara lain: Toleransi Beragama dalam Agama-Agama Dunia oleh Jacob Neusner dan Bruce Chilton; Menghadapi Islamofobia di Eropa yang merupakan kumpulan tulisan berbagai peneliti; “Islam and Good Governance” oleh Profesor Muqtader Khan, Universitas Delaware, AS; dan Islam, Barat, dan Toleransi: Hidup Berdampingan (Aaron Tyler).
Selain pameran buku, MHM juga akan menyelenggarakan serangkaian seminar selama IBF 2024. Akan ada lima workshop dan satu bedah buku di panggung utama dan stand MKM.
Seminar Dua Panggung Utama: Peran Lembaga Keagamaan dalam Mendukung Perdamaian Dunia, Belajar dari Pengalaman NU dan Muhammadiyah. Dosen : Prof. dr. Abdul Mu’ti, M.Ed (Sekretaris Umum Muhammadiyah), KH. Ulil Absar Abdalla (Ketua NU) dan Prof. dr. M. Quraish Shihab, MA (Pendiri dan Anggota MHM). Workshop ini akan dilaksanakan pada Jumat, 15 Agustus 2024 pukul 17:00-18:00 WIB Strategi Inklusi Wathaniyah dan Moderasi Beragama di Media. Sumber: TGB Dr. M. Zainul Majdi, MA (Anggota Panitia Eksekutif, MHM), Irfan Junaidi (Pemimpin Redaksi Kantor Berita Antara) dan Habib Ja’far (Aktivis Dai dan Media Sosial). Workshop akan berlangsung pada Minggu, 18 Agustus pukul 17.00 hingga 18.00 WIB.
Bedah Buku dan Workshop di Showroom MHM: Bedah Buku Grand Syekh Al-Azhar Al-Qawl Al-Thayyeb. Sumber: dr. Muhammad Zain Al-Majd (Anggota Pengurus MHM), Dr. Amani Lubis (Mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta) dan Syekh Salahuddin (Peneliti Markaz Tahqiq al-Turats Al-Azhar) (online). Acara tersebut akan berlangsung pada tahun 2024. Rabu, 14 Agustus, 17:00-18:00 WIB Pendidikan Moral: Mengintegrasikan nilai-nilai hidup berdampingan dan perdamaian ke dalam pendidikan agama. Sumber: dr. Thobib Al Asyhar (Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Agama) dan Dr. Syamsul Ma’arif (Presiden PWNU DKI Jakarta). Acara, Kamis, 2024 15 Agustus, 15:00-16:00 WIB Isu Agama dan Lingkungan: Sinergi Lintas Agama untuk Pembangunan Berkelanjutan. Sumber: dr. Fakhruddin Mangunjaya, Iyad Abu Mughli (online) dan Dr. Samir Bodinar (dalam talian). Acara, Jumat, 2024 16 Agustus, 17:00-18:00 WIB Peran agama dalam memajukan keberagaman budaya. Tokoh : dr (HC) Lukman Hakim Saifuddin (Menteri Agama 2014-2019) dan Prof. Oman Fathurahman, M.Hum (Guru Besar Filologi UIN Jakarta, Guru Pengajian Naskah Nusantara/Ngariksa, Pondok Pesantren Al Hamidiyah, Depok). Acara : Sabtu 17 Agustus 2024 Pukul 17:00-18:00 WIB.
Pameran Buku Islam merupakan Pameran Buku Islam terbesar di Indonesia. Pameran ini didukung oleh ratusan penerbit terbaik dan berkualitas tinggi di seluruh Indonesia. IBF berawal dari keinginan para penerbit buku Islam untuk menghadirkan cita rasa keislaman yang kental pada pameran buku.
