Titik Kumpul – Bek Bayern Munich Matthijs de Ligt nampaknya belum terima kekalahan 1-2 dari Real Madrid pada leg kedua semifinal Liga Champions di Santiago Bernabeu, Kamis pagi WIB, 9 Mei 2024.
Faktanya, Bayern unggul lewat gol Alphonso Davies di babak kedua. Gol ini membuat Bayern unggul agregat 3-2.
Namun Real Madrid berhasil mencetak dua gol tunai saat pertandingan tinggal menyisakan 4 menit.
Joselu menjadi pahlawan kemenangan El Real berkat golnya pada menit ke-88 dan 90+1. Lewat gol penyerang pinjaman Espanyol itu, Madrid memastikan kemenangan 2-1 di leg kedua semifinal.
Bayern sebenarnya punya peluang menyamakan kedudukan di menit-menit akhir babak kedua saat De Ligt menerima umpan.
De Ligt hanya dinilai offside oleh hakim garis yang mengibarkan benderanya tanpa melibatkan VAR. Dalam tayangan ulang, keputusan hakim garis dianggap sebuah kesalahan sehingga para pemain Munchich melancarkan protes keras.
De Ligt yang menjadi korban langsung melancarkan serangan verbal atas masalah tersebut. Ia memberi isyarat kuat kepada Los Blancos sebagai tim peraih trofi terbanyak di Liga Champions.
“Saya tidak ingin mengatakan Real Madrid selalu didampingi wasit, tapi itulah yang membuat perbedaan di pertandingan ini,” kata De Ligt dikutip Movistar+.
“Real, ketika Anda mengira mereka sudah mati, hembuskan napas terakhir Anda… itulah mengapa mereka punya 14 trofi Liga Champions,” tambahnya.
Hal senada juga diungkapkan Thomas Muller. Ia menuding ada konspirasi yang menguntungkan Real Madrid.
“Marcinia?” Dia tidak melihat videonya. “Dia tidak memberikan dirinya kesempatan untuk melihatnya,” kata Muller, dikutip RMC Sport.
“Saya mengalaminya beberapa tahun lalu, dengan dua gol Cristiano Ronaldo. Tapi itu sebelum VAR.” dia menyimpulkan.