Rebellion Rose dan Fanny Soegi Siap Berikan Klarifikasi di DCDC Pengadilan Musik

Jakarta, VIVA –  Dua penyanyi wanita beda genre, Rebellion Rose dan Fanny Soegi mendapat perhatian ‘tergugat’ dalam program DCDC Music Court. Rebellion Rose yang terkenal dengan genre rock, dan Fanny Soegi, penyanyi terkenal penuh pesona, fokus di dunia musik tanah air.

Program Pengadilan Musik DCDC musim ini akan melacak karier dua musisi yang sedang naik daun. Lanjutkan, oke?

Acara ini akan digelar di VOC Inlander Koffiehuis, Kota Bandung, dimana Rebellion Rose akan menjadi tergugat pertama pada DCDC Music Court edisi ke-58 pada Jumat, 27 September, disusul Fanny Soegi pada edisi ke-59 yang digelar pada Jumat. , Agustus Hari 11. 

Menurut Agus Danny Hartono, perwakilan DCDC, “Rebellion Rose dan Fanny Soegi, dua penyanyi berbeda genre ini, belakangan ini populer di kalangan pecinta musik. Karya musik mereka juga sudah didengar banyak orang dan mempengaruhi banyak orang. orang-orang, sehingga dianggap layak untuk diundang dan dinilai musiknya di pengadilan musik DCDC.”

DCDC Music Court merupakan program yang bertujuan untuk mengevaluasi dan mengapresiasi karya musisi Tanah Air. Program ini disusun dalam bentuk tes, dimana para penyanyi diuji passionnya, namun selalu diselingi dengan humor. Penonton akan terhibur dan tertawa di tengah “judgment” yang sengaja dibalut dengan suasana ringan namun catchy.

Pada edisi ke-58 ini, Rebellion Rose, grup rock asal Yogyakarta yang dibentuk pada tahun 2008, akan menghadapi ujian tersebut. Grup ini terkenal dengan musiknya yang kerap mengangkat tema persatuan dan memperjuangkan suara-suara terisolasi. Baru-baru ini, mereka merilis lagu baru bertajuk “Dengan uangku di dadaku, inilah janjiku padamu.” Rebellion Rose telah menunjukkan dirinya sebagai band rock yang kiprahnya mampu merebut hati para penggemarnya.

Ketika dia mendengar bahwa dia dipanggil ke Pengadilan Musik DCDC, penyanyi Rebellion Rose Fyan Sinner mengindikasikan bahwa dia ingin menghadapi jaksa di pengadilan.

“Tidak ada pilihan lain. Kami siap memberikan informasi dan mempertahankan seluruh pemikiran kami dalam bermusik,” tegas Fyan Sinner.

Tak kalah asyiknya, pada edisi ke-59 ini Fanny Soegi akan menghadapi godaan dengan lagu tenarnya. Karakternya yang khas, liriknya yang puitis dan merdu menjadikan Fanny sebagai penyanyi yang pesonanya sulit untuk dilupakan.

Semenjak ia memutuskan untuk keluar dari bandnya dan bersolo karir, ia telah merilis beberapa lagu, termasuk single barunya yang berjudul Dharma dan Arutala. Musiknya yang dalam dan penuh makna membuatnya lebih dinantikan di dunia Musik DCDC.

Agus Danny Hartono menambahkan, acara ini menampilkan banyak penyanyi yang diadili oleh dua Jaksa Penuntut Umum, Budi Dalton dan Pidi Baiq. Orang Jasad memimpin persidangan sebagai pengacara, dan akan memutuskan keputusan terdakwa.

Selain itu, Eddi Brokoli akan berperan sebagai Presiden yang menyelenggarakan persidangan, sedangkan Yoga PHB dan Rully Cikapundung akan membela penggugat atas tuduhan tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *