Jakarta, Titik Kumpul – Kebaikan Pratiwi Noviyanthi dibalas dengan laporan polisi oleh Agus Salim, korban serangan air keras. Rekan-rekannya membicarakan sifat asli Agus yang menyakiti hati dan mencari perhatian atasan.
Kasus Agus menyedot perhatian warganet, terutama terkait dugaan penyelewengan sumbangan Rp 1,5 miliar. Pratiwi Noviyanthi sejak awal menegaskan, kontribusi warganet kepada Agus bertujuan untuk kesembuhan.
Sayangnya, mantan pramugari itu mendapati banyak dana mengalir ke banyak kerabat yang tidak terlibat dalam pengobatan tersebut. Novi pun menilai Agus menyembunyikan sesuatu terkait penggunaan sumbangan.
Ia menilai donasi baru tersebut merupakan amanah dan tanggung jawab warganet, lalu ia membeberkan bukti transfer rekening Agus kepada beberapa penerimanya. Netizen pun geram dan langsung menghina mereka yang diduga menikmati uang sumbangan tersebut.
Seolah tak terima dengan hinaan dunia maya dan tuduhan lain terhadap keluarganya, Agus dengan bantuan Farhat Abbas melaporkan Novi ke polisi. Agus bilang donasi itu haknya, tapi kenapa harus ditransfer ke rekening Yayasan Novi padahal Agus Salim siap donasinya ditransfer.
Sifat tipu muslihat Agus pun diungkap rekannya @ akhyar_mmd1717 dalam Instagram Story miliknya. Mereka diketahui bekerja sebagai pelayan di restoran Korea-China.
Di sana Agus menjabat sebagai pramusaji, sedangkan Akhyar menjabat sebagai asisten kepala pramusaji. Menurutnya, Agus adalah atasan biasa yang sangat hormat namun tidak menunjukkan rasa hormat kepada bawahannya.
Rekan kerja Agus menulis, “Dari awal aku bekerja sama dia, Mas A, kalau dia menyalahkan bawahannya, itu menyakitkan dia. Dia selalu ingin dihormati dan tidak bisa menghargaimu. Di bawah komandonya, seperti aku.” akun @Awramee pada Selasa, 22 Oktober 2024
Agus juga dikenal dengan gaya bicaranya yang manis dan cerdik dalam menarik perhatian atasan. Sedangkan sikap Agus terhadap bawahannya sangat berbeda, ia mudah emosi dan tidak mau kalah.
“Banyak sekali pegawai yang mengundurkan diri karena sifat beliau. Berakhirlah eksistensi banyak orang yang bekerja disana. Saya sendiri yang menjadi saksinya. 5-10 pegawai yang memutuskan mengundurkan diri karena hanya Mas A yang satu-satunya. siapa yang bisa bertahan.” Rekan Agus.
Karyawan yang berhenti tidak berhenti dari pekerjaannya karena mereka rentan jika atasan menyalahkan mereka. Menurut Akhyar, ucapan menyebalkan Agus menjadi salah satu penyebab pegawai restoran kerap berhenti bekerja.
Akhyar menambahkan, “Hei, kamu belum tahu sifat Mas A sampai-sampai Mas A selalu menyerukan perjuangan. Ingat, orang yang pola pikirnya berbeda-beda Mas A ingin kuat, tapi dia menggunakan cara yang salah,” tambah Akhyar.
Akhyar membantah ucapan Agus di beberapa podcast dan menyebut telah menegurnya. Kalau benar, kejahatan apa yang dilakukan Aji (pelaku penyiraman air keras ke Agus)?
“Aku tahu betul Mas A, kalau ada yang menghinamu, itu menyakitkan,” ujarnya lagi.
Rekan-rekan Agus rupanya tak memaafkan perbuatan Aji, namun juga memintanya untuk tidak menghakimi pelakunya. Akhyar mengaku jika tak menoleransi kelakuan Agus, mustahil ia bisa melakukan hal serupa pada Aji.
Ingat, Mas A tidak mau disalahkan, dia hanya merasa ingin menjadi benar, kata Akhyar.
Apalagi, teman-teman Agus menegaskan, informasi yang disampaikan adalah faktual dan bukan rekayasa untuk menjatuhkan atau mem-bully. Masih banyak keluarga Agus yang merasa malu karena Akhyar ingin menunjukkannya, padahal ia tahu itu dilakukan secara pribadi.
“Untuk saat ini, hanya ini yang bisa kukatakan. Aku benar-benar tidak ingin mengatakan ini. Aku khawatir itu. Akan terbuka untukku lagi, aku tidak ada niat untuk mengetuknya, aku hanya harus jujur, aku’ Saya takut ini akan menyebar dan mempengaruhi keluarga saya, pesan saya: “Bijaksanalah dalam menggunakan media sosial dalam konteks ini. Saya tidak punya niat untuk mencabik-cabik atau menghina siapa pun. Terima kasih banyak kepada teman-teman, mereka mendukung dan mendoakan saya.